Sufi Road : Di Balik Shalawat Nabi SAW
Di Balik Shalawat Nabi SAWM. Luqman HakiemApa hubungan Istighfar dengan Shalawat Nabi SAW? Mengapa dalam praktik sufi,senantiasa ada dzikir Istighfar dan Shalawat Nabi dalam setiap wirid -wiridnya? Hubungan Istighfar dan Shalawat, ibarat dua keping mata uang. Sebab orang yang bershalawat, mengakui dirinya sebagai hamba yang lebur dalam wahana Sunnah Nabi. Leburnya kehambaan itulah yang identik dengan kefanaan hamba ketika beristighfar.Shalawat Nabi, merupakan syariat sekaligus mengandung hakikat. Disebut syariat karena Allah SWT, memerintah kan kepada para hamba-Nya yangberiman, agar memohon kan Shalawat dan Salam kepada Nabi.
Dalam Firman-Nya: Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi.Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya. (QS. 33: 56)Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman Allah Taala tersebut : Suatu hari Rasulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, danbersabda: Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya.Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya. (HR.an-Nasai)Sabda Rasulullah SAW: Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak. (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).
Sabda Nabi SAW, Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya. (HR. at-Tirmidzi)Sabdanya, Paling bakhilnya manusia, ketika ia mendengar namaku disebut, ia tidak mengucapkan shalawat bagiku. (HR. at-Tirmidzi). Perbanyaklahshalawat bagiku di hari Jumat (HR. Abu Dawud).
Sabdanya, Sesungguhnya di bumi ada malaikat yang berkeliling dengan tujuan menyampaikan shalawat umatku kepadaku. (HR. an-Nasai)Sabdanya, Tak seorang pun yang bershalawat kepadaku melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku menjawab salam kepadanya. (HR. AbuDawud). Tentu, tidak sederhana, menyelami keagungan Shalawat Nabi. Karena setiap kata dan huruf dalam shalawat yang kita ucapkan mengandung atmosfir ruhaniyang sangat dahsyat. Kedahsyatan itu, tentu, karena posisi Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba Allah, Nabiyullah, Rasulullah, Kekasih Allah dan Cahaya Allah.
Dan semesta raya ini diciptakan dari Nur Muhammad, sehingga setiap detak huruf dalam Shalawat pasti mengandung elemen metafisik yang luar biasa.Mengapa kita musti membaca Shalawat dan Salam kepada Nabi, sedangkan Nabi adalah manusia paripurna, sudah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu maupun yang akan datang? Beberapa alasan berikut ini sangat mendukung perintah Allah SWT. Nabi Muhammad SAW adalah sentral semesta fisik dan metafisik, karena itu seluruh elemen lahir dan batin makhluk ini merupakan refleksi dari cahayanya yang agung. Bershalawat dan bersalam yang berarti mendoakan beliau, adalah bentuk lain dari proses kita menuju jati diri kehambaan yang hakiki di hadapan Allah, melalui titik pusat gravitasi ruhani, yaitu Muhammad Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW, adalah manusia paripurna. Segala doa dan upaya untukmencintainya, berarti kembali kepada orang yang mendoakan, tanpa reserve.Ibarat gelas yang sudah penuh air, jika kita tuangkan air pada gelas tersebut, pasti tumpah. Tumpahan itulah kembali pada diri kita, tumpahan Rahmat dan Anugerah-Nya melalui gelas piala Kekasih-Nya, Muhammad SAW.
Shalawat Nabi mengandung syafaat dunia dan akhirat. Semata karena filosofi Kecintaan Ilahi kepada Kekasih-Nya itu, meruntuhkan Amarah-Nya. Sebagaimana dalam hadits Qudsi, Sesungguhnya Rahmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku. Siksaan Allah tidak akan turun pada ahli Shalawat Nabi, karena kandungan kebajikannya yang begitu par-exellent.Shalawat Nabi, menjadi tawashul bagi perjalanan ruhani umat Islam. Getaran bibir dan detak jantung akan senantiasa membubung ke alam Samawat (alamruhani), ketika nama Muhammad SAW disebutnya. Karena itu, mereka yang hendak menuju kepada Allah (wushul) peran Shalawat sebagai pendampingnya, karena keparipurnaan Nabi itu menjadi jaminan bagi siapa pun yang hendak bertemu dengan Yang Maha Paripurna.
Muhammad, sebagai nama dan predikat, bukan sekadar lambang dari sifat-sifat terpuji, tetapi mengandung fakta tersembunyi yang universal, yang ada dalamJiwa Muhammad SAW. Dan dialah sentral satelit ruhani yang menghubungkan hamba-hamba Allah dengan Allah. Karena sebuah penghargaan Cinta yang agung, tidak akan memiliki nilai Cinta yang hakiki manakala, estetika di balik Cinta itu, hilang begitu saja. Estetika Cinta Ilahi, justru tercermin dalam Keagungan-Nya, dan Keagungan itu ada di balik desah doa yang disampaikan hamba-hamba-Nya buat Kekasih-Nya. Wallahu Alam.Para sufi memberikan pengajaran sistematis kepada umat melalui Shalawat Nabi itu sendiri. Dan Shalawat Nabi yang berjumlah ratusan macam itu, lebih banyak justru dari ajaran Nabi sendiri. Model Shalawat yang diwiridkan para pengikut tarekat, juga memiliki sanad yang sampai kepada Nabi SAW. Oleh sebab itu, Shalawat adalah cermin Nabi Muhammad SAW yang memantul melalui jutaan bahkan milyaran hamba-hamba Allah bahkan bilyunan para malaikat-Nya.
Waktu dan Tempat yang Baik untuk Bershalawat
Shalawat atas Nabi Saw. disyariatkan pada waktu-waktu, tempat-tempat, dan keadaan-keadaan tertentu. Hal ini telah dibicarakan panjang lebar oleh Ibn Al-Qayyim di dalam kitab Jalâ u al-Afhâm fî Fadhli al-Shalâti wa al-Salâmi alâ Muhammad Khayr al-Anâm, Syaikh Islam Quthbuddin al-Haydhari al-Syâfii di dalam kitab Al-Liwâ al-Muallim bi Mawâthin al-Shalâh alâ al-Nabî Saw., Al-Hâfizh Al-Sakhâwi di dalam kitab Al-Qawl al-Badî, dan Al-Qasthallânî di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ.
Al-Khâtib di dalam kitab Syarh al-Minhâj, dan yang lainnya, berkata:
Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahfi dan shalawat atas Nabi Saw. pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk yang kedua tiga ratus kali.
Sementaraa itu, telah sah riwayat yang bersumber dari Imam Al-Syâfii r.a., yang mengatakan bahwa, barang-siapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, ia akan diterangi oleh cahaya yang ada di antara dua Jumat.
Diriwayatkan pula bahwa barangsiapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi oleh suatu cahaya antara dirinya dan Kabah. Membaca Surah Al-Kahfi di waktu siang lebih di-utamakan, dan lebih utama lagi bila ia dibaca sesudah selesai mengerjakan salat subuh, guna menyegerakan berbuat baik sebisa-bisanya.
Hikmah diperintahkannya membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat adalah karena didalam Surah itu Allah menggambarkan suasana Hari Kiamat, sementara hari Jumat mirip dengan Hari Kiamat, karena orang banyak berkumpul untuk melaksanakan salat bersama-sama; juga karena Hari Kiamat itu terjadi pada hari Jumat, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya.
Ramli mengatakan bahwa anjuran supaya memperbanyak pembacaan shalawat pada malam dan hari Jumat itu didasarkan pada hadis yang berbunyi, Sesungguhnya hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Oleh karena itu, perbanyaklah kalian membaca shalawat atasku, sebab shalawat yang kalian baca itu diperlihatkan kepadaku.
Nabi Saw. bersabda, Sesungguhnya semua amal itu diangkat pada hari Senin dan hari Kamis. Oleh karena itu, aku berhasrat agar amalku diangkat sementara aku dalam keadaan berpuasa.
Tentang hadis di atas, Al-Manawi, di dalam kitab Syarh Al-Jamî al-Shghîr; permulaan jilid III, berkata, Disyariatkan berkumpul untuk membaca shalawat atas Nabi Saw. pada malam Jumat dan malam Senin, sebagaimana yang dikerjakan di masjid Jami Al-Azhar dan disuarakan dengan suara yang keras.
Dikatakan bahwa shalawat atas Nabi Saw. itu sudah mencakup doa di dalamnya.
Ibn Marzûq berkata, Malam Jumat lebih utama dan malam Qadar.
Jamâl kembali menyatakan bahwa disunnahkan membaca Surah Ali Imrân atas dasar hadis, Barangsiapa yang membaca Surah Ali Imrân pada hari Jumat, niscaya dosa-dosanya ikut terbenam dengan tenggelamnya matahari pada hari itu.
Hikmahnya, kata Jamâl, adalah karena Allah menyebutkan di dalam surah itu penciptaan Nabi Adam a.s., sedangkan Adam a.s. diciptakan pada hari Jumat.
Disunnahkan juga membaca Surah Hûd dan Hâ Mîm Dukhân. Namun, bagi mereka yang hanya ingin memilih salah satu dari surah-surah yang disebutkan di atas, hendaklah ia memilih Surah Al-Kahfi karena banyaknya hadis yang meriwayatkannya
Adapun hadis-hadis lain yang menjelaskan waktu-waktu tertentu untuk membaca shalawat sebagai berikut:
Pertama, sesudah adzan.Rersabda Rasulullâh Saw.
Apabila kamu mendengar muadzin membacakan adzan, sambutlah ucapannya. Sesudah selesai menyambut adzan, maka bershalawatlah kamu untukku.(HR. Muslim)
Nabi Saw. bersabda:
Apabila kamu mendengar seorang muadzin (tukang membaca adzan itu) bacalah (sambutlah bacaan adzan itu) seperti yang dibacakan olehnya. Kemudian (sesudah selesai adzan dibacakan), bershalawatlah kamu kepadaku. Sebenarnya barangsiapa bershalawat kepadaku dengan suatu shalawal, niscaya Allah bershalawat ke-padanya dengan sepuluh shalawat. Sesudah itu mohonlah kepada Allah wasilah untukku. Wasilah itu suatu ke-dudukan yang paling tinggi dalam syurga. Tidak dapat diperoleh, melainkan oleh seorang saja dari hamba-hamba Allah. Aku berharap semoga akulah yang mendapat ke-dudukan itu. Karena itu barang siapa memohonkan wasilah untukku, wajiblah baginya syafaatku. (HR. Muslim).
Kedua, ketika hendak masuk ke dalam mesjid dan ketika hendak keluar daripadanya.Rersahda Rasulullah Saw.:
Apabila seseorang kamu masuk ke dalam mesjid, maka hendaklah ia membaca salam kepadaku (membaca selwat dan salam). Sesudah itu hendaklah ia membaca: Allâhummaftah lî Abwâba Rahmatika (Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku segala pintu rahmatmu). Dan apabila ia hendak keluar, hendaklah ia membaca (sesudah bershalawat): Allâhumma Innî As aluka min Fadhlika. (Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu limpahan rahmat-Mu). (HR. Abû Dâud).
Diberitakan oleh Ibn Al-Sunnî, bahwa Rasulullah apabila masuk ke dalam mesiid. maka beliau membaca:
Dengan nama Allah wahai tuhanku, berilah kebesaran kepada Muhammad.
Dan apabila beliau hendak keluar dari mesiid, maka beliau membaca
Ketiga, sudah membaca tasyahhud di dalam tasyahhud akhir.Telah ditahqikkan oleh Al-Imâm Ibn Al-Qayyim dalam Jalâu al-Afhâm, bahwa madzhab yang haq dalam soal bershalawat dalam tasyahhud yang akhir, ialah madzhab Al-Syâfii. Yaitu mewajibkan shalawat kepada Nabi di dalamnya. Al-Imam Ibn Al-Qayyim berpendapat, bahwa shalawat itu dituntut juga di dalam tasyahhud yang pertama, walaupun tidak sekeras tuntutan seperti di dalam tasyahhud yang akhir.
Bersabda Rasulullah Saw.:
Artinya: Apabila salah seorang kamu bertasayahhud di dalam sembahyang, maka hendaklah ia mengucapkan: Allâhumma Shalli alâ Muhammadin wa alâ Âli Muham-madin, Kamâ Shallayta wa Bârakta wa Tarahamta alâ Ibrâhîm wa Âli Ibrâhîm, Innaka Hamîdun Majîd. (HR. Al-Baihaqî ).
Keempat, di dalam sembahyang jenazah.
Berkata Al-Syâfii di dalam Al-Musnad: Sunnah Nabi Saw. di dalam melaksanakan sembahyang jenazah ialah, bertakbir pada permulaannya, sesudah itu membaca Al-Fâtihah dengan tidak mengeraskan suara, kemudian sesudah takbir kedua membaca shalawat, sesudah bershalawat bertakbir lagi, takbir yang ketiga. Sesudah takbir yang ketiga ini membaca doa dengan sepenuh keikhlasan untuk jenazah itu. Dalam sembahyang jenazah tidak dibacakan surah (ayat-ayat Al-Quran). Sesudah itu bertakbir dan lalu memberi salam dengan suara yang tidak dikeraskan.
Kelima, diantara takbir-takbir sembahyang hari-raya.
Berkata para ulama: Disukai kita membaca di antara takbir-takbir sembahyang hari-raya:
Saya akui kesucian Allah, segala puji dan sanjung kepunyaan Allah juga. Tak ada Tuhan yang seebenarnya berhak disembah, melainkan Allah senndiri-Nya dan Allah itu Maha Besar. Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya, Ya Allah, Wahai Tuhanku, ampuniah akan aku dan beri rahmatlah kepadaku.
Keenam, di permulaan doa dan di akhirnya.
Bersabda Rasulullah Saw.:
Bahwasannya doa itu berhenti antara langit dan bumi, tiada naik, barang sedikit juga daripadanya sehingga engkau bershalawat kepada Nabi engkau. (HR. Al-Turmudzî).
Fadlalah Ibn Ubadi berkata: Bahwasanya Rasulullah Saw. mendengar seorang laki-laki langsung berdoa dalam sembahyang (yakni dalam duduk tahiyat sesudah membaca tasyahhud), sebelum ia bershalawat. Maka Rasulullah berkata kepada orang yang di sisinya: Orang ini telah bergegas-gegas. Sesudah orang itu selesai sembahyang, Nabipun memanggil lalu mengatakan kepada-nya: Apabila bersembahyang seseorang kamu dan hendak berdoa di dalamnya, hendaklah ia memulai doanya dengan memuji Allah dan membesarkan-Nya. Sesudah itu bershalawat kepada Nabi Sesudah bershalawat, barulah mendoa memohon sesuatu yang dihajati. (HR. Abû Dâud dan Al-Nasâi).
Telah mufakat semua ulama, bahwa amat disukai memulai doa dengan memuji Allah (membaca Alhamdulillah). Di dalam sembahyang, maka tasyahhud adalah menggantikan kalimah puji (hamdalah). Sesudah memuji Tuhan bershalawat.
Demikian pula halnya ketika mengakhiri doa. Amat disukai kita mengakhirinya dengan shalawat dan memuji Allah.
Ketujuh, ketika hendak memulai sesuatu urusan penting dan berharga.
Diberitakan oleh Abû Hurairah, bahwa Nabi Saw. bersabda:
Tiap-tiap urusan penting yang berarti dan berharga yang tidak dimulai dengan hamdalah dan shalawat, maka urusan itu hilang berkatnya.(HR. Al-Rahawî).
Pengarang Syarah Dalâil, --menukil pernyataan yang diberikan oleh Qâdhi Iyâdh di dalam kitabnya Al-Syifâ--mengatakan bahwa maksud pembacaan shalawat dalam pembukaan segala sesuatu itu adalah untuk bertabaruk (memohon berkah), sesuai dengan sabda Nabi Saw., Setiap perbuatan penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah dan bershalawat kepadaku niscaya kurang sempurna.
Juga didasarkan atas firman Allah Swt. di dalam surah Al-Insyirah ayat 4, yang berbunyi:
Kami meninggikan bagimu sebutan (nama)-Mu. (OS. Al-Insyirah:4).
Tentang maksud ayat ini, sebagian ahli hadis meriwayatkan sebuah hadis dari salah seorang sahabat, yakni Abû Sad r.a., bahwa makna ayat tersebut adalah, Tidaklah Aku (Allah) disebut, melainkan engkau (Muhammad) pun disebut pula hersama-Ku.
Memenuhi sebagian hak Rasulullah Saw., sebab beliau adalah perantara antara Allah Saw. dan hamba-hamba-Nya. Semua nikmat yang diterima oleh mereka -termasuk nikmat terbesar berupa hidayah kepada Islam- adalah dengan perantara dan melalui Rasulullah Saw.
Di dalam salah satu hadis, Rasulullah Saw. Bersabda, Belumlah bersyukur kepada Allah orang yang tidak ber-terima kasih kepada manusia.
Memelihara perintah Allah Swt. yang dituangkannya di dalam firman-Nya yang berbunyi:
Hai orang-orang yang Beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi, dan ucapkanlah salampenghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzâb: 33).
Kedelapan, di akhir qunut
Diriwayatkan oleh Al-Nasâi, bahwa disukai kita mengakhiri qunut dengan shalawat. Tegasnya, disukai supaya kita bershalawat di akhir Qunut dengan kalimah:
Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan shalawat-Nya atas Muhammad.
Kesembilan, di malam dan hari Jumat.
Bersabda Rasulullah Saw. :
Banyakkanlah olehmu membaca shalawat di malam hari Jumat dan siangnya karena shalawat itu dtkemukakan kepadaku. (HR. Al-Thabrânî).
Dan sabdanya pula;
Banyakkanlah olehmu shalawat kepada-ku, karena shalawaatmu itu akan menjadi cahaya bagimu pada hari qiyamat. (HR Al-Thrmudzî dan Abû Dâud).
Al-Ustâdz Mahmûd Sâmi dalam karyanya Mukhtashar fi Maânî Asmâ Allah al-Husnâ, bâbu al-Shalâh alâ al-Nabi, menceritakan Umar bin Abdul Azîz r.a. pernah menulis, sebarkanlah ilmu pada hari Jumat, sebab bencana ilmu itu adalah lupa. Perbanyaklah pula kalian membaca shalawat atas Nabi Saw. pada hari jumat.
Sementara Imam Al-Syâfii r.a. Berkata, Aku suka memperbanyak membaca shalawat dalam setiap keadaan. Namun, pada malam dan hari Jumat lebih aku sukai, karena ia merupakan hari yang paling baik.
Kesepuluh, di dalam khutbbah.
Menurut madzhab Al-Syâfii, para khatib wajib membaca shalawat untuk Nabi Saw. pada permulaan khuthbah, sesudah membaca tahmid.
Ibnu Katsîr herkata: demikianlah madzhab Al-Syâfii dan Ahmad.
Kesebelas, ketika berziarah ke kubur Nabi Saw.
Bersabda Nabi Saw.
Tidak ada seorangpun di antara kamu yang memberikan salamnya kepadaku yakni di sisi kuburku, melainkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku untuk mniawab salamnya itu. (HR. Abû Dâud).
Kedua belas, sesudah bertalbiyah.
Berkata Muhammad Ibn Al-Qasim:
Memang disuruh seseorang membaca shalawat kepada nabi apabila dia telah selesai membaca talbiyahnya dalam segala keadaan. (HR. Al-Syâfii dan Al-Dâruquthnî).
Ketiga belas, ketika telinga mendenging.
Bersabda Rasulullah Saw :
Apabila mendenging telinga salah seorang di antaramu, maka hedaklah la mengingat dan bershalawat kepadaku. (HR. Ibn Al-Sunî)
Keempat belas, tiap-tiap mengadakan majlis.Bersabda Ralulullah Saw :
Tidak duduk sesuatu kaum di dalam sesuatu majlis, sedang mereka tidak menyebut akan Allah dan tidak betshalawat kepda Nabinya, melainkan menderita kekuranganlah maka jika Allah mmghendaki niscaya Allah akan mengazab mereka dan jika Allah menghendaki, niscaya akan mengampuni mereka. (HR. Al-Thrmudzî Abû Dâud).
Kelima belas, di kala tertimpa kesusahan dan kegundahan.
Diberitakan oleh Ubay Ibn Kaab, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Saw. ujarnya: Ya Rasulallah, bagaimana pendapat engkau sekiranya saya jadikan shalawat saya untuk engkau semua?
Rasulullah Saw. menjawab :
Kalau demikian Allah akan memelihara engkau dari segala yang membimbangkan engkau, baik mengenai dunia, maupun mengenai akhirat engkau. (HR. Ahmad).
Keenam belas, tiap-tiap waktu pagi dan petang.
Bersabda Rasululullah Saw:
Barangsiapa bershalawat kepadaku waktu pagi sepuluh kali waktu petang sepuluh kali, maka ia akan mendapat syafaatku di hari qiamat, (HR. Al-Thabarî).
Ketujuh belas, waktu berjumpa dengan para shahabat, handai dan tolan.
Besabda Rasulullah Saw :
Tidak ada dua orang hamba yang berkasih-kasihan karena Allah, apabila berjumpa salah seorang dengan yang lainnya lalu berjabatan tangan dan bershalawat kepada Nabi Saw., melainkan Allah mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah, baik yang telah lalu maupun yang akan datang. (HR Ibn Al-Sunnî).
Kedelapan belas. ketika Orang menyebut nama Rasulullah Saw.:
Orang yang kikir ialah: Orang yang tidak mau bershalawat ketika orang menyebut namaku di sisinya. (HR. Ahmad).
Inilah delapan belas tempat atau waktu yang ditentukan supaya kita bershalawat kepada Nabi, ketika kita berada pada tempat, waktu atau keadaan itu. Maka marilah kita wahai para pencinta Rasul, bershalawat kepadanya pada tempat-tempat, waktu-waktu dan keadaan-keadaan tertentu dengan sebaik-baiknya.
Kemudian kita perhatikan makna hadis yang tersebut di bawah ini. Bersabdalah Rasulullah Saw :
Tidak beriman salah seorang kamu, sehingga la mencintai aku lebih daripada anaknya, ayahnya dan manusia semua. (HR. Al-Bukhârî, Muslim, dan Ahmad)
Diriwayatkan bahwasanya Umar pernah berkata kepada Rasulullah Saw.: Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih kucintai dari segala sesuatu, kecuali kecintaanku terhadap diriku. Menjawab Nabi: Ya Umar engkau belum lagi mencintai aku sebelum engkau melebihkan cintamu itu daripada kepada dirimu sendiri. Mendengar itu Umarpun berkata: Demi Allah, engkau ya Muhammd, lebih aku cintai daripada diriku sendiri! Nabi menjawab: barulah sekarang engkau mencintai aku hai Umar. (HR. Ahmad, Bukhârî, dan Muslim).
Sebagai tanda mencintai Rasulllah Saw. itu, ialah: memperbanyak shalawat kepadanya. Dan marilah kita ber-shalawat kepadanya dengan khusyu dan khudlu, terlepas dari riya. Karena sealawat yang dilakukan dengan riya, tiadalah diridlai oleh Allah dan tiada pula diterima-Nya.
Sufiroad ; Risalah Metode Berjumpa Dengan Rasulullah
Berikut adalah satu artikel menarik oleh penulis dibawah mengenai riyadah untuk bertemu dengan rasulullah, semoga bermanfaat..
oleh Pangeran Sukemilung - rico_endo@yahoo.com
Berawal dari ijazah Syeikhina Al-Mukarom Pangeran Muhammad KH.Ali Umar Toyyib mengenai sholawat untuk bermimpi / berjumpa dengan Rasulullah SAW, saya mulai mencari dan menyelidiki sekiranya ada metode khusus untuk dapat mewujutkan niat itu. Alhamdulillahnya…saat dipondok dulu ada satu kitab yang berjudul MAGHNATHISUL QABUL FIL WUSHUL ILAA RU’YATI SAYYIDINAR RASUL SAW ( MAGHNATIS : RISALAH METODE BERJUMPA RASULULLAH SAW ) buah karya dari Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar. Pengantar kitab ini adalah Habib Abdurrahman bin Syech Al-Atthas, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masyhad, Sukabumi. Tempat dimana saya belajar dan menimba ilmu agama. Kitab yang sangat bagus karena diberi sambutan / referensi oleh beberapa Ulama besar. Diantaranya :
* Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Asseqaf
* Al-Habib Ahmad Masyhur Al-Haddad
* Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-Masyhur
* Al-Habib Hasyim Al-Idrus
* Al-Habib Abdul Qadir Jilani bin Salim Al-Khird
* As-Sayyid Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff
* As-Sayyid Ali bin Abdullah bin Husein Asseqqaf
* As-Sayyid Muhammad bin said bin Al-Baidh
* As-Syekh Husein Shaleh Al-Masibily
* As-Syekh Abdur Rahiim Syekh Ali Musa
* As-Syekh Abdullah Sirajuddin
* As-Syekh Musa Abduh Yusuf
* As-Syekh Shaleh Al-Syekh Al-Abbassy
* As-Syekh Ahmad Al-Badawi bin Usman Al-Barawy
Beliau-beliau diatas menyatakan bahwa Kitab ini MAGHNATHISUL QABUL FIL WUSHUL ILAA RU’YATI SAYYIDINAR RASUL, adalah satu kitab yang terjamin ke shahihannya dan berdasarkan dalil yang kuat juga dari Ijazah yang bersambung secara berantai sanadnya. Merupakan pedoman bagi para Muhibbin yang bercita-cita untuk dapat bertemu dengan Junjungan Yang Mulia Sayyidina wa Habibina wa Maulana Rasulullah Muhammad bin Abdillah SAW.Perangkum kitab ini merangkumnya kedalam tiga bahasan pokok dalam merajut kecintaan dan menjalin keterpautan hati kepada Nabi SAW secara sistematis dan proporsional berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan wacana para salaf dan khalaf melalui pengamalan sholawat. Perjumpaan yang dimaksud adalah dengan melalui mimpi dan diharapkan berlanjut ke alam nyata.
Mimpi merupakan yang pertama nampak dari wahyu kenabian kepada Rasulullah SAW sebagaimana yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya pada bahasan Ta’bir dan oleh Muslim pada bahasan Al-Imam ( hadist no : 252 ).Kata RU’YAH digunakan untuk mimpi yang disukai, sedangkan kata HULUM untuk mimpi yang tidak disukai. Terkadang kata Ru’yah digunakan untuk keduanya. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim pada bahasan itu- dari Abu Qatadah bahwa Nabi SAW bersabda : “ Ru’yah yang benar berasal dari Allah dan Hulum yang buruk berasal dari Syetan.”
Sayyid Allamah Abdullah bin Alwi Al-Haddad Ra pernah ditanya tentang Ru’yah dan beliau mengatakan,” Mimpi adalah bagian dari kenabian dan memiliki alam tersendiri, malah mimpi merupakan dinding pemisah antara kasyf yang bersifat bathin dengan kesadaran ( yagdhah ) yang bersifat zhohir.” Kewalian biasanya diawali dengan mimpi sebagaimana yang di awali oleh Rasulullah SAW pada awal kenabian. Namun tidak setiap mimpi yang diawali oleh seseorang bersifat demikian . Orang yang suka mencampur adukkan yang haq dengan yang batil kecil kemungkinannya untuk mendapatkan mimpi yang benar ( Shidig ). Syarat bermimpi yang benar adalah bersikap jujur dan menjauhkan diri dari khayalan-khayalan buruk.
Allah memuliakan para pecinta Nabinya dengan kemampuan melihat Rasulullah SAW ketika tidur sebagai perwujudan dari mengutamakan dan memuliakan beliau SAW adalah pangkat yang paling agung yang didambakan dan diharapkan oleh setiap insan yang mencintai beliau.Sesuai dengan sabda Nabi SAW,” Tidak beriman ( dengan sempurna ) satu diantara kamu, sehingga aku lebih dicintainya dari pada dirinya sendiri, anaknya, orang tuanya dan setiap manusia.” Setelah Allah menganugerahi para pecinta dengan kemampuan melihat Nabi-NYA SAW dikala tidur, kedudukan mereka menjadi tinggi dengan memperbanyak bacaan sholawat dan salam sambil mengikuti jejak beliau yang sempurna, sehingga Allah Yang Maha Mulia memberi mereka keutamaan. Mereka mampu melihat beliau dan berkumpul bersama beliau dalam keadaan terjaga. Itulah yang termasuk pangkat yang tinggi dan derajat yang agung.
Sebagaimana sabda beliau SAW,” Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur maka dia benar-benar melihat aku, karena sesungguhnya setan tidak mampu menyerupai aku.” ( Sungguh benar Nabi SAW yang benar dan dibenarkan ). Setelah itu beliau memberi kabar gembira kepada kita : “ Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur, maka dia akan melihat aku di waktu terjaga atau ( dia seakan-akan melihat aku di waktu terjaga ) setan tidak dapat menyerupai aku.” (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Diantara syarat-syarat Mahabbah kepada Rasul SAW adalah :
* Taqwa dan Istiqomah yang sempurna. Karena merupakan azaz yang kokoh dalam semua amal ibadah disamping niat yang benar dengan ikhlas).
Didalam mengikuti jejak rasul SAW ada 3 faedah yang besar dan agung :
* Dicintai Oleh Allah SWT.
* Taat kepada Rasulullah SAW.
* Diampuni dosa-dosanya.
Tersebut didalam kitab Mafatihul Mafatih : Barangsiapa bisa bermimpi melihat Rasulullah SAW dikala tidur, maka dia akan mendapatkan Husnul Khotimah dan syafaat beliau, mendapatkan surga dan Allah mengampuninya serta kedua orang tuanya- jika keduanya muslim. Dia termasuk yang mengkhatamkan Qur’an sebanyak 12 kali, sakaratul maut terasa ringan baginya, siksa kubur dihilangkan dari padanya, diselamatkan dari kesulitan da hari kiamat dan tercapai hajatnya didunia dan akhirat dengan kasih sayang dan karunia-NYA.
Ketahuilah bahwasanya mimpi melihat beliau SAW adalah Haq. Mimpi adalah suatu keterbukaan yang tidak bisa terjadi kecuali dengan hilangnya penutup / Hijab dari hati.Oleh karena itu tidak bisa dipercaya kecuali mimpi seseorang laki-laki shaleh dan benar ucapannya. Adapun orang yang banyak kebohongannya, tidaklah benar mimpinya. Orang yang banyak kerusakan dan perbuatan maksiatnya akan gelap hatinya, sehingga apa yang dilihatnya adalah bunga-bunga tidur.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang yang diberi Taufiq oleh Allah SWT dan dimuliakan dengan melihat Nabi SAW, terkadang dia melihat beliau dalam bentuk-bentuk yang banyak. Hal ini kembali kepada perilaku orang yang melihat beliau, karena perobahan tingkah lakunya, istiqomahnya, dan khaufnya kepada Allah, disertai cara-cara menunaikan ibadah-ibadah fardhu dengan benar. Apabila amalan orang yang melihat Rasul SAW baik, maka baik pula baginya bentuk dan rupa beliau. Terkadang beliau nampak dengan sifat-sifat yang dimilikinya, kendatipun demikian beliau diatas segala sifat-sifat itu dari kebagusan, kesempurnaan, kedermawanan, cahaya dan rahasia beliau yang merupakan sifat-sifat Mulia yang tidak diketahui kecuali Tuhan Yang Maha Pencipta lagi Maha Agung.
Orang yang berkeinginan untuk melihat Rasulullah SAW wajib menambah :
1.Sikap merendahkan diri kepada Allah SWT.
2. Beradab bersama Rasulullah SAW.
3. Memandang sesuatu sesuai yang disenangi dan di Ridhai Oleh Allah dan Rasul-NYA.
4. Menjauhi semua tempat yang tidak di Ridhai oleh Allah dan Rasul-NYA.
Dan berikut ini adalah contoh beberapa faedah untuk tujuan yang dimaksud, maka bangun dan berjuanglah…ambillah dia untukmu dan semoga kita dapat menyaksikan Ke Maha Murahan dan Ke Maha Agungan Allah yang Maha Penolong dan pemberi Taufiq.
Faedah beberapa surah di dalam Al-Qur’an untuk tujuan berjumpa (Mimpi) kepada Rasulullah SAW.
1.Surah Al-Kautsar
Barangsiapa membacanya dimalam hari 1.000 kali, maka dia akan bermimpi melihat Nabi SAW. ( Mujarab Shahih )
2. Surah Al-Muzammil
Barangsiapa ingin melihat Nabi SAW maka bacalah surah itu sebanyak 41 kali. Maka dia pasti akan melihat beliau SAW. ( Mujarab shohih )
3. Surah Al-Qodr
Dibaca pada malam jum’at 1.000 kali maka dia tidak akan mati sebelum melihat Nabi SAW. ( Mujarab )
4. Surah Al- Qurays
Dibaca malam jum’at 1.000 kali, kemudian tidur dalam keadaan suci maka dia akan melihat Nabi SAW didalam tidurnya dan tercapai maksud serta tujuannya. ( Mujarab )
5. Surah Al-Ikhlas
Riwayat Ibnu Abbas : Dibaca malam hari 1.000 kali , maka dia akan melihat Nabi SAW didalam tidurnya. ( Mujarab )
Dibagian lain Ibnu Abbas menerangkan : “ Barangsiapa yang melaksanakan sholat dua rakaat pada malam jum’at , pada setiap rakaatnya setelah fatehah membaca Surah Al-Ikhlas 25 kali setelah itu ba’da sholat membaca sholawat dengan sighat ini :
Sholallahu ‘alaa sayyidina Muhammadin Nabiyyil ummi. 1.000 kali.
Maka tidak akan sempurna jum’at yang akan datang kecuali dia melihat Nabi SAW diwaktu tidurnya. Jika dia dapat melihat Nabi SAW maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya. ( Mujarab Shohih )
Faedah beberapa sholawat pendek An-Nabi SAW.
1.Sholawat Nur
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allahumma inni as-aluka bi nuuril anwaaril ladzii huwa ‘ainuka laa ghoiruka an turiyanii wajha nabiyyika sayyidina Muhammadin sholallahu ‘alaihi wa aalihi wassallama kamaa Huwa ‘indaka.
Sighat sholawat tersebut dibaca 100 kali. ( Ini Mujarab )
2. Sholawat Ummi
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummi.1.000 kali.
Caranya : Sholat sunah dua rakaat pada malam jum’at. Dalam setiap rakaatnya membaca ba’da al-fatehah : Ayat Qursy.1x dan Surah Al-Ikhlas 15 kali. Setelah salam membaca sholawat tersebut diatas 1.000 kali.( Mujarab )
3. Sholawat Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra.
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin ‘abdika wa nabiyyika wa rasuulikan nabiyyil ummi wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.500x
Berkata Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra : “ Barang siapa membaca secara rutin sighat sholawat tersebut dalam sehari semalam sebanyak 500 x , maka dia tidak akan mati sebelum berkumpul bersama Nabi SAW dialam nyata ( terjaga ).”Syekh Yusuf An-Nabhani menambahkan dan menerangkan : Apabila sholawat tersebut berfaedah untuk melihat Nabi SAW dialam nyata , tentunya sholawat tersebut lebih berfaedah lagi untuk melihat beliau didalam tidur.” ( Ini Mujarab )
4. Sholawat Sayyid Jamaludin Abu Mawahib Asy-Syadzily Ra.
Beliau adalah termasuk orang-orang pilihan yang agung. Beliau berkata,” Saya pernah melihat Rasulullah SAW didalam tidur , lalu beliau SAW berkata kepadaku “ Bacalah olehmu ketika hendak tidur…
Bismillahir rahmanir rahiim. 5x
A’udzubillahi minasy-syaithonnir rajiim.5x
Allahumma bihaqqi Muhammadin arinii wajha Muhammadin haalaan wa maalaan.5x
Apabila engkau membacanya ketika hendak tidur , maka aku akan mendatangimu dan aku tidak akan meninggalkanmu sama sekali. “ Lalu beliau menuturkan “ alangkah indahnya bentuk bacaan ini dan juga artinya bagi orang yang mempercayainya, terlebih lagi jika engkau menambahinya dengan bacaan sholawat dan salam kepada Nabi SAW.” (Ini Mujarab Shohih).
5. Sholawat Rahmat
Penulis kitab ini Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh ijazah dari Guru beliau Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith- dan beliau berkata : “ Sesungguhnya Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy Ra berkata : “ Barang siapa banyak membaca sighat sholawat yang berkah ini maka dia akan melihat An-Nabi SAW.”
Inilah sighat sholawat yang dimaksud :
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allahumma sholli wa sallim’ala Sayyidina Muhammadin wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad miftaahi baabi rohmaatillah, ‘adada maafii ‘ilmillah, sholaatan wa salaaman daa-imaini bi dawamii mulkillah.”
Dan beliau- Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh sighat sholawat yang sama dari Al-Habib Hasan bin Abdullah Asy-Syatthiri diawal perjumpaan beliau di Raudhah yang mulia di Masjid Madinah Al-Munawarrah.
Saya kira cukup sedemikian itulah beberapa contoh dari beberapa faedah yang berguna untuk dapat bertemu dengan An-Nabi SAW. Untuk selanjutnya kami persilahkan kepada ikwanul muslimin, baik yang berada di kampus KWA tercinta ini atau dimanapun berada untuk mencari dan mengamalkannya faedah-faedah lain untuk tujuan yang sama. Hal ini sebagai bukti Mahabbah kita kepada beliau SAW. Bahwasanya seseorang pecinta akan sangat berharap berkumpul dengan orang yang dicintainya.
Akhirul kalam…artikel ini hanya sebagai motivator untuk para ikhwan agar semakin menyuburkan Mahabbahnya kepada Junjungan kita Rasulullah Sayyidina Muhammad SAW. Banyak sekali metode yang bisa dipergunakan baik melalui pembacaan surah-surah ataupun dengan sholawat. Semoga dengan ini kita akan mengikuti beliau SAW dengan lebih baik. Amiin Ya Robbal ‘Alamiin.
Wabillahit-taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum wr wb….
www.wongalus.wordpress.com
Serba Serbi Sholawat
Mengingat pentingnya sholawat kepada Rasulullah Shollalahu alaihi wasallam, maka sy coba masukkan kembali serba serbi sholawat. mudah2an kita bisa selalu mendapat berkah dari sholawat dan mendapat syafaat dari rasulullah.. amien..Arti Shalawat
SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).
Hukum Bershalawat
Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat Shallû Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya, apakah untuk sunnat apakah untuk wajib.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfii berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Kata Al-Syakhâwî : Pendapat yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis itu berulang kali disebutkan nama Rasul.
Al-Hâfizh Ibn Hajar Al-Asqalânî telah menjelaskan tentang madzhab-madzhab atau pendapat-pendapat ulama mengenai hukum bershalawat dalam kitabnya Fath al-Bârî, sebagaimana di bawah ini.
Para ulama yang kenamaan, mempunyai sepuluh macam madzhab (pendirian) dalam masalah bershalawat kepada Nabi Saw.:
Pertama, madzhab Ibnu Jarîr Al-Thabarî. Beliau berpendapat, bahwa bershalawat kepada Nabi, adalah suatu pekerjaan yang disukai saja.
Kedua, madzhab Ibnu Qashshar. Beliau berpen-dapat, bahwa bershalawat kepada Nabi suatu ibadat yang diwajibkan. Hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila seseorang telah bershalawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia dari kewajiban.
Ketiga, madzhab Abû Bakar Al-Râzî dan Ibnu Hazmin. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa bershalawat itu wajib dalam seumur hidup hanya sekali. Baik dilakukan dalam sembahyang, maupun di luarnya. Sama hukumnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Selain dari ucapan yang sekali itu hukumnya sunnat.
Keempat, madzhab Al-Imâm Al-Syâfii. Imam yang besar ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibacakan dalam tasyahhud yang akhir, yaitu antara tasyahhud dengan salam.
Kelima, madzhab Al-Imâm Asy-Syabî dan Ishâq. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib hukumnya dalam kedua tasyahud, awal dan akhir.
Keenam, madzhab Abû Jafar Al-Baqîr. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibaca di dalam sembahyang. Cuma beliau tidak menentukan tempatnya. Jadi, boleh di dalam tasyahhud awal dan boleh pula di dalam tasyahhud akhir.
Ketujuh, madzhab Abû Bakar Ibnu Bakir. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib kita membacanya walaupun tidak ditentukan bilangannya.
Kedelapan, madzhab Al-Thahawî dan segolongan ulama Hanafiyah. Al-Thahawî berpendapat bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendengar orang menyebut nama Muhammad. Paham ini di ikuti oleh Al-Hulaimî dan oleh segolongan ulama Syâfiiyyah.
Kesembilan, madzhab Al-Zamakhsyarî. Al-Zamakhsyarî berpendapat, bahwa shalawat itu dimustikan pada tiap-tiap majelis. Apabila kita duduk dalam suatu majelis, wajiblah atas kita membaca Shalawat kepada Nabi, satu kali.
Kesepuluh, madzhab yang dihikayatkan oleh Al-Zamkhsyarî dari sebagian ulama Madzhab ini berpendapat bahwa bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendoa.
Untuk mengetahui manakah paham yang harus dipegangi dalam soal ini, baiklah kita perhatikan apa yang telah diuraikan oleh Al-Imâm Ibn Al-Qayyim dalam kitabnya Jalâul Afhâm, katanya : Telah bermufakat semua ulama Islam atas wajib bershalawat kepada Nabi, walaupun mereka berselisih tentang wajibnya di dalam sembahyang. Segolongan ulama tidak mewajibkan bershalawat di dalam sembahyang. Di antaranya ialah, Al-Thahawî, Al-Qâdhî al-Iyâd dan Al-Khaththabî. Demikianlah pendapat para fuqaha selain dari Al-Syâfii.
Dengan uraian yang panjang Al-Imâm Ibn Al-Qayyim membantah paham yang tidak mewajibkan shalawat kepada Nabi Saw. di dalam sembahyang dan menguatkan paham Al-Syâfii yang mewajibkannya.
Al-Imâm Ibn Al-Qayyim berkata: Tidaklah jauh dari kebenaran apabila kita menetapkan bahwa shalawat kepada Nabi itu wajib juga dalam tasyahhud yang pertama. Cuma hendaklah shalawat dalam tasyahhud yang pertama, diringkaskan. Yakni dibaca yang pendek.
Maka apabila kita renungkan faham-faham yang telah tersebut itu, nyatalah bahwa bershalawat kepada Nabi itu disuruh, dituntut, istimewa dalam sembahyang dan ketika mendengar orang menyebut nama Nabi Muhammad Saw.
Berkata Al-Faqîh Ibn Hajar Al-Haitamî dalam Al-Zawâjir: Tidak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. ketika orang menyebut namanya, adalah merupakan dosa besar yang keenampuluh.
Apakah tidak lebih baik saya khabarkan ke-padamu tentang orang yang dipandang sebagai manusia yang sekikir-kikirnya? Menjawab sahabat : Baik benar, ya Rasulullah. Maka Nabi-pun bersabda : Orang yang disebut namaku dihadapannya, maka ia tidak bershalawat ke-padaku, itulah manusia yang sekikir-kikirnya. (HR. Al-Turmudzû dari Ali).
Kemudian hadis Nabi yang lain
Kaum mana saja yang duduk dalam suatu majelis dan melamakan duduknya dalam majelis itu, kemudian mereka bubar dengan tidak menyebut nama Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, niscaya mereka menghadapi kekurangan dari Allah. Jika Allah meng-hendaki, Allah akan mengadzab mereka dan jika Allah menghendaki, Allah akan memberi ampunan kepada mereka. (HR Al-Turmudzî).
Dasar Hukum dan Dalil-dalil Shalawat
Dibawah ini adalah dalil-dalil tentang shalawat baik dari Al-Quran maupun Al-Hadis Nabi Saw., serta para ulama
AL-QURAN
Surat Al-Ahzâb ayat 43:
Artinya: Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang.
Surah Al-Ahzâb ayat 56:
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Maksud Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang mumin kepada Nabi Saw. dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan Allâhumma Shalli alâ Muhammad
Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.
Al-Hadits
Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu. (HR. IbnMurdaweh)
Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada. (HR. Al-Nasâi, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî, bahwa perintah shalawat ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Ada yang berkata pada malam Isra dan ada pula yang berkata dalam bulan Syaban. Dan oleh karena itulah bulan Syaban dinamai dengan Syahrush Shalâti karena dalam bulan itulah turunnya ayat 56, Surah ke-33 Al-Ahzâb.
Fadhilah dan Faedah Bershalawat
Fadilah (keutamaan) bershalawat atas nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw., seperti terlihat dalam firman-Nya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersha-lawat untuk Nabi... . (QS.33:56).
Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi Muhammad Saw. dan para malaikat memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw. Karena itu, pada lanjutan ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin supaya bershalawat dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: ...Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Untuk mengetahui keutamaan apakah yang diperoleh orang-orang yang bershalawat, baiklah kita perhatikan maksud-maksud hadis yang di bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.
Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali. (HR. Muslim dari Abû Hurairah).
Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku. (HR. Ahmad. Al-Nasâi dan Al-Darimî).
Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafaatku pada hari qiamat. (HR. Al-Thabrânî)
Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku. (HR. Al-Turmudzî).
Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâi dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah).
Sabda Rasulullah Saw. yang Artinya: Barangsiapa -ketika mendengar azan dan iqamat mengucapkan: Allâhumma Rabba Hâdzih al-Dawât al-Tâmmah, wa al-Shalât al-Qâimati, shalli alâ muhammadin abdika wa Rasûlika, wa Atihi al-Washîlata wa al-Fadhîlata, wa al-Darâjata al-Râfiata, wa al-Syafâata yawm al-Qiyâmati (Artinya: Ya Allah, ya Tuhannya seruan yang sempurna ini, serta shalat yang segera didirikan ini, limpahkanlah shalawat untuk Muhammad, hamba dan rasul-Mu. Dan berilah ia wasilah dan fadilah serta derajat yang amat tinggi dan (izin untuk) bersyafaat pada hari Kiamat)..., maka (bagi siapa yang mengucapkan doa tersebut) niscaya akan beroleh syafaatku kelak.
Al-Ghazali didalam kitabnya Ihyâ Ulûm al-Dîn menceritakan seorang dari mereka (seorang dari kalangan ulama, sufi, ahli ibadah dsb.) pernah berkata: Sementara aku menulis (catatan tentang) beberapa hadis, aku selalu mengiringinya dengan menuliskan shalawat untuk Nabi Saw., tanpa melengkapinya dengan salam untuk beliau. Malamnya aku berjumpa dengan beliau dalam mimpi, dan beliau berkata kepadaku: Tidakkah sebaiknya engkau melengkapi shalawatmu untukku dalam bukumu itu? Maka sejak itu, tak pernah aku mengucapkan shalawat kecuali melengkapinya dengan ucapan salam untuk beliau.
Diriwayatkan dari Abû Al-Hasan, katanya: Aku pernah berjumpa dengan Nabi Saw. dalam mimpi, lalu kukatakan kepada beliau: Ya Rasulullah, apa kiranya ganjaran bagi Al-Syâfii, ketika ia bershalawat untukmu dalam kitabnya: Al-Risâlah dengan ungkapan: Semoga Allah bershalawat atas Muhammad setiap kali ia disebut oleh para penyebut, dan setiap kali sebutan tentangnya dilalaikan oleh para pelalai? Maka Nabi Saw. menjawab: Karena ucapannya itu, ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab pada hari Kiamat).
Dalam kitab yang sama (Ihya) Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa sesungguhnya berlipatganda-nya pahala shalawat atas Nabi Saw. adalah karena shalawat itu bukan hanya mengandung satu kebaikan saja, melainkan mengandung banyak kebaikan, sebab di dalamnya ter-cakup :
1. Pembaharuan iman kepada Allah.
2. Pembaharuan iman kepada Rasul.
3. Pengagungan terhadap Rasul.
4. Dengan inayah Allah, memohon kemuliaan baginya.
5. Pembaharuan iman kepada Hari Akhir dan berbagai kemuliaan.
6. Dzikrullah.
7. Menyebut orang-orang yang shalih.
8. Menampakkan kasih sayang kepada mereka.
9. Bersungguh-sungguh dan tadharru dalam berdoa.
10. Pengakuan bahwa seluruh urusan itu berada dalam kekuasaan Allah
Masih banyak keutamaan-keutamaan bagi orang-orang yang melakukan atau membaca shalawat atas Nabi. Namun penyusun hanya menukil beberapa hadis dan qawl (perkataan) ulama.
Adapun faedah atau manfaat bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. sebagaimana dijelaskan hadis-hadis di atas terdapat sembilan belas perkara, yakni:
1. Memperoleh curahan rahmat dan kebajikan dari pada Allah Swt.;
2. Menghasilkan kebaikan, meninggikan derajat dan menghapuskan kejahatan;
3. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman, apabila kita membacanya 100 Kali;
4. Menjauhkan kerugian, penyesalan dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang shalih;
5. Mendekatkan diri kepada Allah;
6. Memperoleh pahala seperti pahala memerdekakan budak;
7. Menghasilkan syafaat;
8. Memperoleh penyertaan dari Malaikat rahmah;
9. Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi; Seseorang yang bershashalawat dan bersalam kepada Nabi, shalawat dan salamnya itu disampaikan kepada Nabi;
10. Membuka kesempatan berbicara dengan Nabi Saw.;
11. Menghilangkan kesusahan, kegundahan dan meluaskan rezeki;
12. Melapangkan dada. Apabila seseorang membaca shalawat 100 kali, maka Allah akan melapangkan dadanya dan memberikan penerangan yang sinar seminarnya ke dalam hatinya;
13. Menghapuskan dosa. Apabila seseorang membaca dengan tetap tiga kali setiap hari, maka Allah akan menghapuskan dosanya;
14. Menggantikan shadaqah bagi orang yang tidak sanggup bershadaqah;
15. Melipatgandakan pahala yang diperoleh. Apabila seseorang bershalawat di hari Jumat, maka Tuhan akan memberikan kepadanya pahala yang berlipat ganda;
16. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah di hari qiamat. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah.
17. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah;
18. Melepaskan diri dari kebingungan di hari qiamat. Apabila seseorang meninggalkan shalawat kepada Nabi, maka ia akan menghadapi kebingungan dan kekacauan di hari mahsyar;
Memenuhi satu hak Nabi, atau menunaikan suatu tugas ibadat yang diwajibkan atas kita Apabila sese-orang tidak bershalawat, berartilah ia enggan memenuhi suatu haq Nabi yang wajib ia penuhi.
1. Sholawat Nariyah / Tafrijiyah
2. Sholawat Munjiyat
3. Sholawat Badawiyah
4. Sholawat Kubro
5. Sholawat Kamaliyah
6. Sholawat Ibrahimiyah
7. Shalawat Basyairul Khairat
8. Shalawat Al-Fatih
9. Shalawat Saadatud-Darain
10. Shalawat Mohon Rizqi Banyak
11. Shalawat Raufurahhim
12. Sholawat Bariyyah
13. Shalawat Bahriyyah Kubro
14. Shalawat Al-Qadril Azhim
15. Shalawat Al-Qurasyi
16. Shalawat An-Nabiyyul Ummi
17. Sholawat Nuridzati
18. Shalawat Untuk menyembuhkan Penyakit
19. Shalawat syifa (Obat)
20. Shalawat Tibbil Qulub
21. Shalawat Ahmad Shibagh
22. Shalawat Ar-Rizqi
23. Shalawat Kunuzul Asrar
24. Shalawat Ibnu Masud
25. Sholawat Pembuka Pintu Ilmu
26. Shalawat Ighatsah
27. Shalawat untuk menghilangkan kelupaan
28. Shalawat untuk cepat memahami suatu ilmu
29. Shalawat untuk mencapai yang diinginkan dan menutup Aib
30. Shalawat Badar (Badriyah)
31. Shalawat Asnawiyyah
32. Sholawat Rekais
33. Sholawat Nurul Anwar
34. Sholawat Quthbul Aqthab
dll
Allaahumma
shalli wasallim ala sayyidinaa Muhammadinin nuuridz dzaatii
wassirrissaarii fii saairil asmaai wash shifaati waalaa aalihi washah
bihii wasallim
Artinya :
Ya
Allah berikanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW merupakan cahaya Dzat (Allah) dan merupakan raasia
yang mengalir pada seluruh nama dan sifat dan berikanlah pula salam
sejahtera, barokah atas keluarganya dan para sahabatnya.
Fadhilah dan manfat sholawat Nuridzzati :
Lafadz sholawat Nuridzzati disusun oleh Imam Syadzali, kata beliau satu sholawat nilainya sama dengan 100.000 sholawat. Gunanya ialah untuk menghilangkan segala macam kesusahan, untuk membuka pintu rizqi dan memudahkannya. Dibaca paling sedikit 3 x setelah shalat fardlu
Manfaat yang lain untuk pagar / membentengi badan , caranya dengan puasa tiga hari , mulai hari Selasa, Rabu dan Kamis, sholawat Nuridzati dibaca sebanyak-banyaknya selama puasa. Setelah selesai puasa sholawat dibaca 41 x sehari semalam secara istiqomah. Dapat pula untuk menangkal gangguan anak kecil terhadap jin/syetan agar tidak rewel, selamat dari penyakit yang membahayakan.
Cara membuatnya , sebelum menulis sholawat nuridzati shalat hajat 2 rakaat , waktu menulis dalam keadaan suci dan menghadap kiblat , usahakan menulisnya pakai kertas putih dengan tinta minyak misik jafaron/ minyak mawar. setelah ditulis kertas dilipat berbentuk segi empat, dibungkus kain putih lalu dikalungkan pada anak yang dimaksud, Insya Allah selamat.
Cara menulisnya :
....................................... dan seterusnya.
Pada lafadz Muhammad mim yang kedua dibesarkan hingga cukup diisi dengan nama anak yang ditangkal, misalnya nama Shalihditulis seperti contoh di atas.
Assalaatu wassalaamu alaika yaa sayyidi yaa rasuulallaah khudz biyadii qollat hiilatiiadriknii
Artinya :
Rahmat dan keselamatan semoga tetap atas engkau wahai penghulu saya ya Rasulullah, peganglah tanganku, habis daya upayaku, semoga engkau berkenan menolong aku
Khasiat dan fadhilah sholawat Rekeis :
Manfaat , khasiat serta fadhilah sholawat Rekis ini sangat besar daantaranya yaitu :
Barang
siapa membaca sholawat Rekis 1000 x (seribu kali) pada malam Jumat dan
dilanjutkan pada malam -malam berikutnya sampai hari Jumat sebanyak 1000
x ( delapan hari berturut-turut) maka akan dikabulkan hajatnya, dan
Insya Allah dapat bermimpi ketemu Rasulullah SAW. ( Menurut Syech Ibn
Syaifuddin Al Jabbary ).
Sholawat Rekeis dengan Lafadh lain :
Allaahumma shalli wasallim alaa sayyidinaa Muhammadin qod dlaqat hiilatii adriknii yaa rasulallah
Sholawat
ini diajarkan oleh Rasulullah kepada seorang Mufti kota Syam yang
bernama Syech Hamid Affandy Al Imadi dalam sebuah mimpi, Beliau
Rasulullah bersabda barang siapa membaca Sholawat tsb Allah SWT akan
memberikan kemudahan dalam segala hal
ALLAHUMMA
SHALLI WASALLIM WABAARIK ALA SAYYIDINA WAMAULAANA MUHAMMADIN SYAJARATIL
ASHLINUURANNIYYAH WALAMATIL QABDLATIRRAHMANIYYATI, WA AFDLALIL
KHALIQATIL INSANIYYATI WAASYRAFISH SHUURATIL JASMANIYYATI,
WAMADANILASRAARIR RABBAANIYYATI, WAKHAZAAINIL ULUUMIT ISHTHAFAAIYYATI.
SHAAHIBIL QABDHATIL ASHLIYYATI. WALBAHJATISSANIYYATI WARRUTBATIL
ALIYYATI MANINDARAJATIN NABIYYUNA TAHTA LWAAIHII. FAHUMMINHU WAILAIHI.
WASHALLI WASALLIM WABAARIK ALAIHI WAALAA ALIHII WASHAHBIHI ADADAMAA
KHALAQTA WARAZAQTA WAAMATTA WAAHYAITA ILAA YAUMI YUBATSU MAN AFNAITA,
WASALLIM TASLIIMAN KATSIIRAA WALHAMDU LILLAAHI RABBIL AALAMIIN.
Artinya:
Ya
Allah curahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta barakah atas
junjungan dan tuan kami Muhammad tumbuhan yang berasal dari cahaya
kemilauan genggaman (Allah) yang bersifat belas kasih dan seutama-utama
makhluk manusia, semulia-mulia rupa jasad dan pusat segala rahasia
keTuhanan dan penyiapan segala ilmu terpilih, pemilik genggaman
keaslian, kemilauan yang indah dan derajat yang luhur , yang semua nabi
berteduh di bawah panjinya, maka para nabi bersumber dari padanya dan
akan kembali kepadanya pula , Dan limpahkanlah pula kesejahteraan,
keselamatan dan barakah atasnya dan segenap keluarga serta
sahabat-sahabatnya sebanyak ciptaan dan rizqiMu, yang Engkau matikan dan
Engkau hidupkan hingga hari dibangkitkan segala yang telah Engkau
binasakan. Dan berilah keselamatan dan kesejahteraan sebanyak-banyaknya
hingga hari kiamat. Dan segala puji bagi Allah , Tuhan seru sekalian
alam.
Manfaat dan fadhilahnya:
- Apabila anda dalam keadaan susah atau menghadapi bahaya khusus atau umum maka bacalah sholawat ini sebanyak-banyaknya. Insya Allah anda akan mendapatkan ketenagan batin.
- Min Badil Ulama, barang siapa membaca membaca shalawat ini 100 x dalam keaadaan suci dari hadats maka akan dimudahkan Allah SWT dalam segala urusan.
- Siapa yang membaca sholawat Badawiyyah 3 x, maka akan mendapatkan pahala seperti pahalanya membaca Dalaailul Khairat sampai khatam. (Menurut hadrah al arif billah Al Habib Sayid Ali ibn Abdirrohman Al Habsyi dalam kitab Fadhilatus Shalawat).
Allahumma
shalli wasallim wabaarik alaa sayyidinaa Muhammadinil faatihi limaa
ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa wannaashiril haqqi bilhaqqi,
walhaadii ilaa shiraatikal mustaqiimi, shallallaahu alaihi wa alaa
aalihi wa ash haabihi haqqa qadrihii wamiqdaa rihil adziim.
Artinya :
Ya
Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup
dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar,
dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus.
Semoga
Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada
semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung.
Manfaat dan fadhilah sholawat Fatih:
Sholawat ini dikarang oleh Syech Sayyid Muhammad Syamsuddin ibn Abil Hasan al Bakri RA, adapun gunanya adalah:
- Untuk menghilangkan pikiran yang resah atau susah;
- Barang siapa membaca sholawat al Fatih tersebut, seumur hidup sekali saja Insya Allah diselamatkan dari api neraka.
- Membaca Sholawat Al Fatih satu kali seperti membaca sholawat 10.000 x (ada yang mengatakan 600.000 x )
- Untuk melepaskan semua kesulitan misalnya agar dapat segera membayar hutang, urusan yang sukar segera dapat solusinya, agar rizqinya lancar dll. Untuk memperoleh sesuatu yang dimaksud sebaiknya shalawat fatih tsb dibaca secara kontunue (langgeng) terutama dibaca tengah malam 100 x selama 40 hari, atau lebih ampuh lagi dibaca setiap hari tiap malam dengan cara shalat hajat dua rakaat, setelah salam hadiah fatihah kepada para Nabi, auliya, syuhada ulama, ahli qubur yang mumin, kemudian membaca sholawat Fatih;
- Apabila sholawat fatih dibaca setelah shalat shubuh 21 x Allah akan memberi luas rizqinya, sabar hatinya, selamat diri dan keluarganya terhindar dari semua bala dan bencana atau malapetaka.
- Dan siapa orang yang membaca sholawat Fatih 1000 x pada malam Jumat atau malam Kamis atau malam Senin, maka orang tadi besok dapat berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW. adapun caranya sebelum membaca Sholawat Shalat sunnah 4 rakaat: rakaat pertama bada Fatihah membaca Surat Al Qadar, rakaat ke dua membaca Surat Al Kafirun, rakaat ke tiga membaca Surat Al Falaq, dan rakaat ke empat membaca Surat An Nas (Afdholus Sholawat :142)
Fadhilah dan khasiat sholawat Bariyyah
Allahumma yaa daaimal fadli alal bariyyah yaa baasithal yadaini bilathiyyah yaa shaahibal mawahibissaniyyah sholli alaa sayyidina Muhammadin khoiral waraa sajiyyah waghfir lii yaadzal ulaa fii haadzihil asyiyyah.
Artinya :
Ya
Allah , wahai Dzat yang langgeng anugerahnya kepada manusia, wahai dzat
yang membentangkan kedua tangannya dengan pemberian. Wahai Dzat yang
mempunyai pemberian-pemberian yang luhur. Limpahkanlah rahmat dan salam
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebaik-baiknya manusia di dalam
budi pekertinya/akhlaqnya. Dan ampunilah aku, wahai dzat yang mmpunyai
keluhuran di malam ini.
Fadhilah dan manfaatnya:
Ibnu
Abbas ra, berkata : barang siapa yang membaca sholawat ini malam jumat
10 kali, maka Allah akan mencatat baginya 100 juta kebaikan, menghapus
dari padanya satu juta keburukan, dan mengangkat dari padanya 100 juta
derajat, dan besok pada hari kiamat Nabi Ibrahim kekasih Allah
memintakan rahmat kepada Allah untuknya.
Manfaat
lain, bagi yang sedang menuntut ilmu, baik yang di Pondok Pesantren
maupun di sekolah-sekolah lain, apabila ingin di beri kecerdasan otaknya
dan ingin segera tercapainya ilmu yang dituntut, maka bacalah sholawat
ini sebanyak-banyaknya, tapi jangan lupa belajar yang rajin.
Allahumma sholli wasallim wabaarik alaa sayyidinaa Muhammadin waalaa aalihii kamaalaa nihaayata lika maalika adada kamaalihi.
Artinya:
Ya Allah limpahkanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya sebagaimana tiada batas akhir bagi kesempurnaanMu, sebanyak hitungan kesempurnaanNya.
Manfaat dan fadhilah sholawat ini adalah :
Apabila
dibaca satu kali pahalanya sama dengan membaca sholawat 10.000 (sepuluh
ribu) kali, apabila dibaca 700 (tujuh ratus) kali dapat menjadi tebusan
bebas dari api neraka.
Barang siapa yang selalu
rutin membaca sholawat kamaliyah 70 kali di waktu antara shalat magrib
dan isya, Allah SWT akan memberikan kekuatan dalam hal hafalan /
hafalannya kuat , tidak mudah lupa.
Anda
ingin mempunyai pohon uang di depan rumah ? Kalau ingin
................... jangan tinggalkan baca Sholawat ini 400 kali sehabis
sholat Isya secara rutinFainsya Allah rizqi lancar . Amiin.
Allahumma sholli wasallim alaa sayyidinaa Muhammadin waalaa aali sayyidina Muhammad
Artinya : Ya Allah limpahkanlah rahmat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad serta kepada keluarganya
Sholawat ini diijazahkan oleh As Syekh Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim dari Parung Bogor
Allahumma
sholli wasallim alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan tukhrijunii bihaa
min zhulumaatil wahmi, watukrimunii binuuril fahmi, watuwadhdhihu lii
maa isykila hattaa yufhama innaka talamu walaa alamu waanta allaamul
ghuyuubi.
Artinya :
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW., yang dengan sholawat tsb. Engkau keluarkan aku dari
kegelapan ragu-ragu dan berikanlah aku dengan sinar kefahaman dan
karuniakan kejelasan kepadaku segala apa-apa yang aku merasa
sukar/sulit, sehingga dapat dimengerti/difahami. Sesungguhnya Engkau
Maha Mengetahui, sedang aku tidak mengetahui, dan Engkau mengetahui
sesuatu yang gaib.
Fadhilah dan manfaatnya Sholawat ini :
Barang
siapa yang memperbanyak membaca Sholawat tersebut terutama sekali bagi
siswa siswi atau mahasiswa ataupun siapa saja yang sedang menuntut ilmu,
maka insya Allah akan dibuka pintu kecerdasan , kefahaman sehingga
mudah mengerti terhadap ilmu yang dipelajari.
Sholawat ash-Shighah at-Tajridiyyah
Berikut sy tuliskan sholawat ash-Shighah at-Tajridiyyah yang didapat dari bahrushofa sebagai berikut:
Syaikhul Azhar, al-Alim al-Allaamah Dr.`Abdul Halim Mahmud rahimahullah dalam karya beliau yang berjudul ar-Rasul shallaAllahu `alaihi wa sallam pada halaman 175 menukilkan sebuah shighah sholawat yang beliau terima dari Syaikh `Abdul Fattah al-Qadhi asy-Syablanji asy-Syadzili rahimahullah.
Menurut beliau, Syaikh `Abdul Fattah al-Qadhi telah memperolehi shighah shalawat ini dalam satu mimpi yang berkah. Dr. `Abdul Halim Mahmud telah menamakan shighah shalawat ini sebagai ash-Shighah at-Tajridiyyah karana sholawat ini tidak dilafazkan melainkan semata-mata untuk beribadah dengan mengajukan permohonan agar Allah SWT melimpahkan sholawat, salam dan barakah ke atas hambaNya, Sayyidina wa Mawlana Muhammad SAW, sebanyak bilangan makhlukNya, sesuai dengan keridhaanNya, seberat `arasyNya dan kalimahNya.
Jumlah pada shighah ini merupakan kiasan yang bertepatan dengan tasbih yang diajarkan oleh Junjungan Nabi SAW, yaitu SubhanAllahi wa bi hamdihi, `adada khalqihi, wa ridha-a nafsihi, wa zinata `arsyihi, wa midada kalimaatihi. Mudah-mudahan dengan mengamalkan sholawat ini, kita dapat meraih keredhaan Allah SWT dan syafaat Junjungan Nabi SAW.
Sumber: http://bahrusshofa.blogspot.com
Sholawat Miftahu Babil Arzaq
Sholawat Miftahu Babil Arzaq (Pembuka Pintu-Pintu Rezeki)
As Syaikh Al Qutb Muhammad Al -Budairi Ad-Dimyathi Qoddasa Allahu Sirrohu Wa Rodhianhu
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-bqHMvyU_OoeDloDwd3py-GRoM1NMBSv5TKdOrvU4k7URPwAi5TLGIpFmtYP6ijP81nhjdCI-4qKOLmTCU-4P3CkhGnb0BRwPfz1iBKAe1GuyVlAWYJcWwTJNqE-GbHAplOxI7VwapyjF/s400/sd.jpg)
Artinya: Ya Allah, Limpahkanlah SholawatMu atas pimpinan kami Muhammad, hamba Mu dan Rasul Mu, Nabi yang dibangkitkan sebagai rahmat, juga keatas keluarga dan sahabat beliau, dengan disertai salam, sebanyak bilangan yang engkau ketahui dan dijalani qalam Mu dan berjalanya hukum Mu. Ya Allah, wahai siapa yang mengatakan kepada sesuatu Jadilah maka dia terjadi. Aku meminta kepada Mu agar engkau melimpahkan sholawatmu keatas Muhammad dan menyelamatkan aku dari lilitan hutang, serta memperkaya diriku dari kefakiran dan berilah aku rezeki yang halal dan luas penuh keberkahan dan limpahan ya Allah. Sholawat Mu atas muhammad dan keluarganya, beriringan dengan sallam.
Terdapat catatan khusus dari sholawat ini yaitu Barangsiapa mengucapkanya sepuluh kali maka ia akan dapat melunasi hutang-hutangnya dan diberi Allah keberkahan rezekinya. Semoga Allah terus memuliakan Rasulullah Sayyidina Muhammad Shollallahu alaihi wassalam dan memberikan keberkahan kita yang membaca sholawat ini. Amin
Shalawat tersebut kami dapatkan dari dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dengan terjemahan dari Syaikhina Habib Muhammad bin Ali bin Ahmad Syihab.
Sholawat Sulthon
Assalamualaikum.
Berikut adalah sholawat sulthon yang diambil dari muhibbun naqsybandi.semoga kita mendapatkan berkah dari mengamalkan sholawat ini. Amin
Bismillahirrahmanirrahim.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI RAHMATILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI FADHLILLAH
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KHOLQILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAA FI ILMILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KAROMILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI HURUFI KALAMILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KALIMATILLAH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI QOTHRIL AMTHOR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI WAROQIL ASY,JAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI ROMLIL QIFAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI HUBUBI WA TSIMAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAA ADHLAMA ALAIHIL LAIL W ASYROQ ALAIHIN NAHAR.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAN SHOLA ALAIH
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI MAN LAM YUSHOLLI ALAIH.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI ANFASIL KHOLQ.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI NUJUMIS SAMAAWAT.
ALLAHUMA SHOLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA ALII SAYYIDINA MUHAMMAD BI ‘ADAADI KULLI SAIY,IN FID DUNY WAL AKHIRAH.
SHOLAWATULLAHI WA MALAIKATIHI WA ANBIYAIHI WA RUSULHI WA JAMI’I KHOLQIHI ALA SAYYISIL MURSALIM WA IMAMIL MUTTAQIN WA QOIDIL GHURIL MUHAJJALIN WA SYAFI’IL MUDZNIBIIN SAYYIIDINA MUHAMMADIN WA ALAA ALIHI WA SHAABIHI WA AZWAJIHI WA DZURRIYATIHI WA AHLI BAITIHI WAL A,IMMATIL MAADHIYYIN WA MASYAIKHIL MUTAQODDIMIN WA SHUHADA’I WAS SHOLIHIN WA AHLI THOATIKA AJMAIN MIN AHLI SAMAAWATI WAL ARDHIYN BI ROHMATIKA YA ARHAMARROHIMIN WA YAA AKROMAL AKROMIN WALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMAIN WA SHOLLA ALLAHU ALA SAYYIDINA MUHAMADIN WA ALAA ALAHIH WA SHOHBIHI WA SALLAM..
“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah rahmatnya Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah keutamaan dari Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah ciptaan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kemuliaan dari Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah huruf Kalamullah (Kitab-Kitab Allah).
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kalimat Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepohonan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah yang dinaungi kegelapan malam dan diterangi oleh benderang siang.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang telah bershalawat kepadanya.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang belum bershalawat kepadanya.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas makhluk ciptaan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa yang ada di seluruh langit.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat.
Dan segenap shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semoga tercurah atas junjungan para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga, pemberi syafa’at orang-orang yang berdosa, Nabi Muhammad dan juga atas keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para syuhada dan orang-orang soleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta. Dan shalawat serta salam atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.”
Ada seorang Sulthon (Raja) yang bernama Sulthon Mahmud Al Ghaznawi. Sepanjang hidupnya Raja ini selalu menyibukkan dirinya dengan membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Setiap selesai shalat subuh, sang raja membaca shalawat sebanyak 300.000 kali. Begitu asyiknya raja membaca shalawat sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan tugasnya sebagai seorang raja, yang di pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan berbagai macam harapan rakyatnya yang bergantung padanya. Sehingga kalau pagi tiba, sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di istana menunggu sang raja, untuk mengadukan persoalannya.
Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan keluar dari kamarnya, walau hari telah siang, jika belum menyelesaikan wirid shalawatnya. Setelah kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Di dalam mimpinya, Rasulullah SAW bertanya, “Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar? Sedangkan rakyatmu selalu menunggu kehadiranmu untuk mengadukan berbagai persoalan mereka.” Raja menjawab, “Saya duduk berlama-lama begitu, tak lain karena saya membaca shalawat kepadamu sebanyak 300.000 kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar sebelum bacaan shalawat saya selesai.” Rasulullah SAW lalu berkata, “Kalau begitu kasihan orang-orang yang punya keperluan dan orang-orang lemah yang memerlukan perhatianmu. Sekarang aku akan ajarkan kepadamu shalawat yang apabila kamu baca sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan bacaan 100.000 kali shalawat. Jadi kalau kamu baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000 kali shalawat yang kamu baca.” Rasulullah SAW lalu membacakan lafazh shalawat yang kemudian dikenal dengan nama shalawat sulthon. Akhirnya, raja Mahmud lalu mengikuti anjuran Rasulullah SAW tersebut, yaitu membaca shalawat tadi sebanyak “TIGA KALI”.
Dengan cara demikian,shalawat dapat beliau baca dan urusan negara dapat dijalankan dengan sempurna. Setelah beberapa waktu mengamalkan shalawat itu, raja kembali bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apa yang kamu lakukan, sehingga malaikat kewalahan menuliskan pahala amalmu?” Raja menjawab, “Saya tidak mengamalkan sesuatu, kecuali mengamalkan shalawat yang anda ajarkan kepada saya itu.”
Sumber: Muhibbun Naqsybandi Haqqani
Sufi Road: Sholawat Al Mughniyah
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7nK5hA6bQxum5snphZdMb03uC7Yza_65jKkA-OguvrvWx0mG1aIMHQ4D6S90AWA7NVkST6YJ2dD-VS6LrE0NyTpsDYqh9Dn3ljDdsXI8qfKnspZbp62oELJSBkR6pEvrv39wjSzZQQp_z/s400/s.+mugni.jpg)
Sholawat Al Mughniyah ini adalah sholawat yang dimintakan dan diberikan oleh As Syeikh Al Qutb Ibnu Atha Allah Al Iskandari. Menurut beliau As syeikh Ibnu Athai-Allah Sholawat ini berfadhilah untuk segala keperluan dan segala hajat. Untuk hal itu maka mintakanlah dan ebrikanlah sholawat ini untuk Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam 100x sampai 1000x
Selain itu fadhilahnya dapat memimpikan Rasulullah, baka berikanlah sholawat ini kepada beliau sebanyak 1000x, dan jika seseorang telah diberi Allah taufiq untuk memberikan sholawat ini setiap harinya 1000x, maka sudah pasti dia akan diperkayakan Allah selama masa hidupnya dan untuk selama-lamanya di dunia dan akherat dia akan dicintai oleh semua makhluk. banyak fahilah lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Sholawat Miftahu Abwabil-Jinan
Sholawat Miftahu Abwabil-Jinan (Pembuka Pintu-Pintu Surga)
As-Syaikh Muhammad Murtadha dalam kitabnya syarah Ihya Ulumuddin disitu beliau menceritakan mengenai perihal salah seorang dari guru-gurunya, yaitu As-Syaikh Ahmad bin Musthafa Al-Iskandari R.A. yang lebih dikenal dengan panggilan As-Shabbagh. As-Shabbagh mengatakan : Bahwa pada akhir Ijazah yang dilimpahkan oleh gurunya kepadanya, Gurunya mengatakan jalan yang tersingkat bagi seorang murid yang kurang memperhatikan keadaan dirinya ialah agar murid itu memperbanyak beristighfar dan memperbanyak memberikan As-Sholawat alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam
Saya mendapatkan iiham dengan kalimat As-Shalawat ini dan saya merutinkannya dengan keberkahan amal itulah saya memperoleh banyak sekali feedah-feedah dan limpahan kaninia Allah yang timbulnya dengan sebab fedhilah As-Shalawat tersebut dan kesemua itu tak lain adalah suatu keberkatan dari An-Nabi shalla Aliahu alaihi wa alihi wa sallam. Seterusnya beliau mengatakan : Pada suatu ketika saya berjumpa dengan An-Nabi shalla Aliahu alaihi wa alihi wa sallam, maka saya bacakan di hadapan beliau Beliau As-Shalawat tersebut untuk meminta restu langsung dari Beliau shalla Aliahu alaihi wa alihi wa sallam, untuk saya mempergunakan As-Shalawat itu, maka Beliau shalla Aliahu alaihi wa alihi wa sallam, tersenyum kepada saya, menandakan bahwa Beliau bergembira dengannya dan merestuinya. Sesudah menceritakan kejadian tersebut, kemudian beliau membacakan As-Shalawat yang dimaksudnya itu dan mengijazahkannya pula kepada saya.
Shalawat tersebut kami dapatkan dari dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dengan terjemahan dari Syaikhina Habib Muhammad bin Ali bin Ahmad Syihab.
Sufi Road : Sholawat Sanusi
As-Syaikh Al Qutb Muhammad As-Sanusi
Qaddasalllahu Sirrahu Wa Radhiaanhu
Qaddasalllahu Sirrahu Wa Radhiaanhu
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4yFPeFy2AoojPfWWEnkD7gLmbBLMjpUjSPE7h6sQeGzWhKcbZfDuD357SLVpKoY-4Qz7sjurVSMm-8_D3sL8_Ws0cW-jk1WGYWQ94UYbofWNgWdup62WrTNA9pda98jed6ccBuzg6bVFI/s400/sanusi.jpg)
As-Shalawat ini dicantumkan oleh As-Syaikh Muhammad As-Sanusi R,A. dalam kitab AI-Mujarrabat karya beliau disitu dia mengatakan : Barang siapa mempunyai suatu hajat kepada Allah Taala, atau dia berada dalam suatu kesusahan, atau tertimpa suatu musibah, maka dia bangunlah di tengah malam dan berwudhulah dengan sempurna, kemudian dia lakukanlah shalat sunnah dua rakaat dengan membaca surah sesudah Al-Fatihah yang semudahnya bagi dirinya dan setelah salam, dia masih tetap menghadap keQiblat serta memberikan As- Shalawat atas Rasul Allah shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dengan kalimat As-Shalawat ini, maka jika dia beniat dengan amal itu untuk meminta agar hajatnya dikabulkan Allah, maka hajat yang dimaksudnya itu akan dikabulkan Allah, begitu pula halnya dengan suatu musibah atau kesusahan, maka dia akan dilepaskan Allah Taala darinya. Demikianlah apa yang dinyatakan oleh As-Sanusi R. A.
As-Syaikh Ad-Dairabi menyalin As-Shalawat ini dan keterangan As-Sanusi tersebut langsung dari Beliau sendiri dan tentang itupun juga dicantumkannya di kitab tersebut.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Makna As-Shalatu Dan As-Salamu Alan-Nabi Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam
As-ShaIawat”, adalah sebuah suku kata dalam bentuk jama’ dari kata As-Shalatu, yang artinya secara mutlak adalah AD-DUA yaitu DUA .Kemudian kata-kata itu didalam agama dipakai untuk beberapa istilah atau untuk beberapa makna. Dalam bidang ilmu fiqh, dia dipakai sebagai satu istilah untuk menunjukkan kepada suatu perbuatan tertentu dengan ucapan-ucapan tertentu, yang harus dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, yang dibuka dengan pengucapan Takbiratul-ihram dan diakhiri dengan pengucapan As-Salam, sebagaimana telah dimaklumi.
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimzanpUJAdw6VnnBr-vhT2-ZaoRfh_z8XWWDE8Rz3BBMFLOv3lDAES4q7MQcHT_4vs2Fh3I-1IDpE9FVYOSQzF0e-T0hkN4qmBTC28gVoQtOLZp_cCw75GOtOSeu4BCVj724Vmf6VxQxL4/s400/1.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicRWs_dgRVnKdQjPX0tF1sJ2OH0oDuipbrsWv8kX67O8HhGo4iQlYAl3LrP3GrX-zEVDNP9WrPThsS-IGRgAvUQ4iNjp85cX_pvPu_xOQqL_fXjaRVarS4vuxzTpva18KsJy4wGo3D0_Ss/s400/5.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNk584GC6EzkK6jNql4ll9ElCmePCsK5n07vA9r9ie8IJLmr84dhcrsZqJxdNxSX9zw27C-FT59vCYN9gpQIzSSaE1qa45dh1Xk5mshVw1gECFQWY0UhehR7xLye7JIQdyeJTQhVRMcTaw/s400/4.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPWHfd7yoRLK_SJjZO4NF27_q_HVSIId5yPwG403WlehNktM59sqpfn5uu7gkpLBQycogTNgYV6Hly2zdEpA70Ovwa9ELnOFQvk8-bohowDCTIey6muQJNZ3N_5p-7Ll0mNwHSJCIDRd8X/s400/3.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-BsA-4qJiLlZCyag3lI_DhTaiE7dt3TKSxW047Dc6v-Db97zD67QkF7ws1Ybe-cy3wBkQeMha-LObfXoCglvIOoXXuN8TN9Xc8hwYgbKYcLaBOr29mwv1aPc-EuFDuns_BYzHOh-XPnfP/s400/2.jpg)
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Atldhu alaihi wa alihi wa sallam dari Allah, dia adalah Ar-Rahmatu, yaitu pemberian rahmat kepada Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sal lam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari para Malaikat, dia adalah As-Syafaatu wal-Istighfar yaitu pemberian syafaat dan memohonkan pengampunan bagi Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari AI-Mukminin adalah Ad-Dua wats-Tsana, yaitu menduakan dan menyatakan pujian bagi Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam.
Kemudian Beliau mengatakan : dan mengenai hal itu:
As Syeikh Mujahid mengatakan :
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari Allah dia adalah At-Taufiqu wal-lshmahtu, yaitu pemberian taufiq dan pemeliharaan bagi Beliau shalla Allahu alaihi wa alaihi wa sallam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari para Malaikat, dia adalah Al-Aunu wan-Nushratu, yaitu pemberian bantuan dan pembelaan bagi Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari Al-Mukminin dia adalah Al-Ittibau wal-Hurmatu, yaitu pengikutan dan memberikan penghormatan kepada Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam.
As-SYaikh Ibnu Atha Mengatakan :
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari Allah Tabaraka wa Taala, dia adalah Tadzhimu Al-Hurmati, yaitu mengagungkan kehormatan Beliau shalla Allahu alaihi wa alibi wa sallam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salamalan-Nabi shalla Allahualaihi wa alihi wa sallam dari para Malaikat adalah Idzharul-Karamati, yaitu menampakkan agar terlihat dengan nyata semua kemuliaan Beliau shalla Allahu alaihi wa ‘Aihi wa sallam. •
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salamalan-Nabi shalla AIlahu alaihi wa alihi wa sallam dari ummatnya adalah Thalabus-Syafiati, yaitu permintaan agar memperoleh syafeat dari Beliau shalla Allahu alaihi wa Slihi wa sallam.
Ulama Lainnya Menyatakan :
• Pemberian As-Shalawat dan AsSalam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari Allah subhana Hu wa taAla adalah Al-Wushlatu, yaitu penghubungan yang diberikan kepada Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salim alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari para Malaikat adalah Ar-Raqqatu, yaitu meninggikan derajat Beliau shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam.
• Pemberian As-Shalawat dan As-Salam alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dari ummatnya adalah Al-Mutabaatu wal-Mahabbatu, yaitu pengikutan dan kecintaan kepada Beliau shalla Allahu alaihi wa Slihi wa sallam.
Begitulah keterangan Beliau yang dapat kami sampaikan disini.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Sufi Road: Sholawat Al Mughniyah
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7nK5hA6bQxum5snphZdMb03uC7Yza_65jKkA-OguvrvWx0mG1aIMHQ4D6S90AWA7NVkST6YJ2dD-VS6LrE0NyTpsDYqh9Dn3ljDdsXI8qfKnspZbp62oELJSBkR6pEvrv39wjSzZQQp_z/s400/s.+mugni.jpg)
Sholawat Al Mughniyah ini adalah sholawat yang dimintakan dan diberikan oleh As Syeikh Al Qutb Ibnu Atha Allah Al Iskandari. Menurut beliau As syeikh Ibnu Athai-Allah Sholawat ini berfadhilah untuk segala keperluan dan segala hajat. Untuk hal itu maka mintakanlah dan ebrikanlah sholawat ini untuk Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam 100x sampai 1000x
Selain itu fadhilahnya dapat memimpikan Rasulullah, baka berikanlah sholawat ini kepada beliau sebanyak 1000x, dan jika seseorang telah diberi Allah taufiq untuk memberikan sholawat ini setiap harinya 1000x, maka sudah pasti dia akan diperkayakan Allah selama masa hidupnya dan untuk selama-lamanya di dunia dan akherat dia akan dicintai oleh semua makhluk. banyak fahilah lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Sufi Road : Sholawat Nabi Musa
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6XKnqEVetVcfBO0NE4QQrn2tdPZqDzCl6o9Xe2mLtx4HenF0ukvAsQjWK3X6BAtcoERGIYR1WI6k37xJzaoxuRBYnbv4luTjHizUdV0m1280rTDNamV_JYZ5XKQF4y3CL7tvGu_YYfjFE/s400/s1.jpg)
Artinya :
Ya Allah limpahkanlah shalawdt-Mu atas pemimpin kami Muhammad, penutup KENABIAN para Nabi, tambang bagi segala rahasia, sumber bagi segala cahaya, keindahan bagi kedua atom, dan kemuliaan bagi kedua kediaman, pemimpin kedua jenis bangsa yaitu jin dan manusia, yang telah dikhususkan baginya dengan suatu kedudukan yang tertinggi.
Ini adalah As-Shalawat yang dimintakan oleh Nabi Allah Musa Alihis-Shalatu Was-Salam. Mengenai As-Shalawat ini As-Syaikh Abdu-Allah Al-Harusyi dalam kitabnya Kunuzul-Asrar pada bagian penjelasannya mengenai kelebihan fadhilah As-Shalawat ini, disitu Beliau mengatakan sebagai berikut:
Bahwa Nabi Allah Musa alaihi-salam ketika diperlihatkan Allah Taala kepadanya apa yang telah disediakan-Nya dari segala bentuk kelebihan dan keistimewaan untuk diberikan-Nya kepada ummat nabi-Nya Sayyidina Muhammad Sholla Allahu ‘alaihi wa ‘alaihi wa sallam, maka meminta kepada Allah agar dirinya dijadikan-Nya salah satu dari mereka (salah satu dan ummat Muhammad shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam). Menanggapi permintaan Beliau itu, maka Allah Taala menyuruhnya agar beliau memberikan As-Shalawat alan-Nabi Sayyidini Muhammad shallaAllahu alaihi wa alihi wa sallam. Begitu dia menerima petunjuk tersebut, maka dia pun langsung memberikan As-Shalawat alan-Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam, dengan ungkapan As-Shalawat berikut ini.
Tidaklah diragukan lagi bahwa As-Shalawat ini termasuk salah satu dari sekian banyak As-Shalawat yang lengkap dan begitulah bentuk susunan kalimat As-Shalawat yang diucapkan Beliau tersebut
Tambahan Keterangan
Dia kami beri nama tersebut karena diantara fadhilah memberikan As-Shalawat alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam dengan kalimat As-Shalawat dari Nabi Musa A.S. tersebut adalah:
Barang siapa senantiasa berdoa dengan kalimat As-Shalawat beliau ini dan dirutinkannya dalam setiap sehari semalam sebanyak 1000 X dengan niat khusus untuk mengagungkan dan memuliakan Baginda Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa alihi wa sallam serta kedudukan Beliau disisi Allah Taaia maka jika hal itu dilakukannya maka dia akan mendapat kekayaan dan kejayaan serta kemuliaan di dunia dan martabat yang tinggi di akhirat.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Sufi Road : Sholawat Fateh
Ini adalah Sholawat Fateh dari Syeikh Muhyidin Ibnu Arabi
Banyak fadhilah dan Sirr dari sholawat ini.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Sholawat At Thibubuz Zahir Wal Bathin
Pengobat Penyembuh Dzahir dan Bathin
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjudj8i9Jhq_wBpU1QBh8w_RUyKtfIK8G-NQPggmbY0UySSqDmjZ1NzzMCguTMLrnal3WEfOyF0gZyWjkLaSZxRJ8rV-lxrnWkqxOXUga88O4lrgu6w61NnK8loVMR4RC8yUwnUxofCmKxu/s400/solawat2222.jpg)
As-Syaikh Ahmad As-Shawi R.A, didalam kitabnya mengatakan : As-Shalawat ini dinamakan Shalawat At-Thibbuz-Zhahir Wal-Bahthin oleh karena : Barang siapa memberikan As-Shalawat alan-Nabi shalla Allahu alaihi wa alihi wa sal lam dengan kalimat As-Shalawat ini, sebanyak 2000 X (dua ribu kali), ada pula yang mengatakan hanya 400 X (empat ratus kali), dengan niat bahwa dengan itu dia juga meminta kepada Allah Taala supaya dengan keberkatan pemberiannya itu agar Allah Taal& menyembuhkan baginya suatu penyakit, maka penyakit yang dimaksudnya itu disembuhkan Allah Taala, dan hal itu berlaku untuk kesembuhan diri pengamalnya sendiri, atau untuk memintakan kesembuhan bagi penyakit yang diderita orang lain.
Dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab
Sholawat Habib Ahmad bin Hamid al-Kaf
Sholawat dinisbatkan kepada Habib Ahmad bin Hamid al-Kaf
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu8pvX6Xbmp-ItOSy-bpmSUMZzMmzqAYLEGAGHh8JN2bs9tJ_QNbJz0kLPo0zqFqvRyA5Qw-JfDj8bJZpxOqUi3jOWy5rP9MeThGyqkNV4yBpB6ZRnkKrU8MKj7e1k6M-OxQxmFWTo6ttH/s400/s11112.jpg)
Artinya:
Ya Alloh, limpahkanlah sholawat kepada Junjungan kita Nabi Muhammad, sholawat yang dengan keberkatannya Engkau penuhi hatiku dengan nur, kebaikan dan kegembiraan; Dan dengan keberkatannya Engkau rezeqikan daku dengan rezeqi yg luas yg mencurah-curah; Limpahkanlah juga kepada keluarga dan para sahabatNya beserta salam kesejahteraan sebanyak bilangannya segala sesuatu
Habib Ahmad bin Hamid al-Kaf rahimahUllah dilahirkan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah tetapi membesar di Kota Palembang. Sedari kecil beliau diasuh oleh waliyullah Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib al-Aththas. Pada usia 7 tahun, beliau diantar ke Hadhramaut untuk mendalami ilmu agamanya dengan para ulama di sana. Antara lain yang menjadi guru beliau adalah Shohibul Mawlid Simthud Durar, Habib Ali al-Habsyi rahimahUllah dan Habib Alwi bin Abdullah asy-Syahab rahimahullah.
Habib Ahmad telah menjalani jalan tasawwuf dari kecil lagi dengan melakukan mujahadah dan riyadhah dengan disiplin yang tinggi. Beliau pulang ke Indonesia setelah menghabiskan masa 10 tahun belajar di Hadhramaut. Sekembalinya ke Indonesia, meskipun masih berusia muda, beliau telah terkenal sebagai seorang ulama yang zuhud dan khumul. Di Indonesia, beliau menjalankan kegiatan dakwah dan membuka majlis taklim di berbagai tempat. Diantara yang diberi kesempatan menjadi murid beliau adalah Habib Salim bin Ahmad Bin Jindan, Habib Alwi bin Ahmad Bahsin dan Habib Syaikhan al-Ghathmir yang akhirnya menjadi dai dan ulama yang terkenal. Ketinggian ilmu Habib Ahmad juga mendapat pengakuan/pengiktirafan dari waliyullah yang masyhur, Al-Habib Alwi bin Muhammad al-Haddad @ Habib Kramat Empang Bogor rahimahUllah.
Selain berdakwah dan menyebarkan ilmu, beliau juga amat kuat melakukan amalan-amalan lain. Wirid sholawat beliau saja adalah 100,000 kali sehari. Adakah orang yang mengaku-ngaku mengikut sunnah dan menolak bid`ah, yg dapat bersholawat kepada Shohibus Sunnah sebanyak itu? Ini belum lagi qiyam dan shiyam beliau ... Allahu ... Allah. Tatacara beliau menjalani kehidupan zuhud dengan menjauhi berlezat-lezat dengan nikmat duniawi yang sementara amat luar biasa sehingga beliau terkenal dengan kata-kata:-
Aku belum mau bersenang-senang sebelum aku tahu:-
Apakah aku akan mengucap kalimah tauhid di akhir hayatku?
Apakah aku akan selamat dari siksa kubur?
Apakah timbangan amalku akan lebih berat dari dosaku?
Apakah aku akan selamat dari jembatan shirathal mustaqim?
Apakah aku akan mengucap kalimah tauhid di akhir hayatku?
Apakah aku akan selamat dari siksa kubur?
Apakah timbangan amalku akan lebih berat dari dosaku?
Apakah aku akan selamat dari jembatan shirathal mustaqim?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yg menyebabkan Habib Ahmad rahimahullah tidak memandang kepada kenikmatan dunia yang sementara ini. Habib Ahmad al-Kaf menghembuskan nafas terakhir beliau di Kota Palembang pada 25 Jamadil Akhir 1375H / 25 Jun 1956 M. Mudah-mudahan Allah sentiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayangNya kepada beliau dan leluhur beliau serta sekalian muslimin dan muslimat. Semoga kita mendapat keberkahan beliau dan dzurriyyah beliau, Junjungan Nabi SAW
Sholawat Nurul Al Qiyamah
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw1SvM41AHcmq_oJRLgEjBOiV6sLPO4VnmGkNT1aEdrurwJ4m5HK3qPaizPbniT4aBobkvQLgJbsYOGgxPw2bZr7d1BsSMdtfo87mC7LPt4JX57JVxfnnMqR11xhuvorarUVJojLWoiFtL/s400/sholawatnurq.jpg)
Artinya :
“Ya Allah! Limpahkanlah rahmat dan segala kesejahteraan ke atas penghulu dan junjungan kami, Muhammad; lautan cahayaMu, galian rahasiaMu, lisan hujahMu, penganti kerajanMu, imam hadratMu, perhiasan kerajanMu,perbendaharaan rahmatMu, jalan syariatMu, orang yang berlazat-lazat dengan tauhidMu, insan yang sebenar-benar wujud, sebab pada setiap maujud, penghulu segala penghulu makhlukMu, insan yang terdahulu dan cahaya sinaran milikMu, dengan solawat yang berkekalan dengan berkekalannya ZatMu, yang tidak ada penghujung baginya di bawah pengawasan ilmuMu, dengan solawat yang meridhakan Engkau, meridhakan Baginda dan Engkau meridhai kami, wahai Tuhan semesta alam!”
Komentar oleh Asy-Syeikh Yusuf Isma’il An-Nabhani :
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYEQ65wL3LHqZOhCLQKigxuIRXmwohGkdST6VTHVTEkQYjxZ8cgBOfShSquNlLswilLqWr4UUwVfOch1UaKRW-27P0CNIRuP9eOG70YiMQVDnjp23LnIyemMVnhqmOu9rDhYL3sr9dQaVH/s400/yusuf1.jpg)
Telah dikatakan oleh Asy-Syaikh Ahrnad As-Sowi dan [juga oleh para masyaikh] selain beliau, bahwa solawat ini telah ditemui di atas sebuah batu [telah ditulis] dengan tulisan Al-Qudrah, dan ia adalah Solawat Nur Al-Qiyamah.
la telah diberikan nama yang demikian karana banyaknya cahaya yang akan diberikan pada hari itu (Hari Kiamat) kepada orang yang pernah membacanya. Dan di dalam komentar daripada wali-wali besar yang lain bahwa ia (pahalanya) adalah menyamai empat belas ribu solawat.
(Sumber : kitab Afdholu Sholawat ala sayyida shadat karangan Asy-Syeikh Yusuf ibn Isma’il An-Nabhani)
Sholawat Mudhariyah
Seperti halnya di Hadhramaut, di daerah-daerah lain di Yaman, qashidah Burdah biasa dibaca setiap Jumat subuh atau Senin sore (ashar). Bahkan para ulama Al-Azhar, Mesir, meluangkan waktu khusus pada hari Kamis untuk membaca, mempelajari, dan menerang-kan makna-makna yang terkandung didalamnya. Hingga saat ini pengajian Burdah masih terns dilakukan di masjid-masjid besar di Mesir, seperti Masjid Al-Husain dan Masjid Zainab.
Shalawat Mudhariyah adalah salah satu syair shalawat karya Imam Al-Bu-shiri yang sangat besar keutamaannya. Shalawat ini dibaca secara rutin oleh ulama besar di banyak tempat. Keberkah annya banyak dirasakan para pembaca-nya dari waktu ke waktu.
Disebut Shalawat Mudhariyah karena salah satu datuk Nabi Muhammad, yang bernama Mudhar disebutkan dalam shalawat ini, hingga kemudian menjadi nama populer qashidah ini. Biasa-nya shalawat ini dibaca setelah pembacaan qashidah Burdah, sebelum majelis diakhiri dengan pembacaan qashidah Al-Muhammadiyah yang juga salah satu syair karya beliau.
Shalawat Mudhariyah juga bagus bila dibaca sendiri, dan lebih bagus lagi bila dibaca bersama-sama setelah mendengarkan pengajian rutin mingguan atau bulanan. Baik juga dibaca pada waktu-waktu utama, seperti Jumat sore sesudah ashar atau pada malam Jumat-nya.
Salah satu keistimewaan shalawat ini disebutkan dalam kitab Bughyah Ahl Al-Ibadah wa Al-Aurad Syarh Ratib Quthb Zamanih Al-Haddad, karya Al-Habib Alwi bin Ahmad Al-Haddad. Dikisahkan, Al-Imam Muhammad Al-Bushiri menyusun shalawat ini di pinggir pantai. la memulai tulisanya dengan kata-kata shalawat seperti yang terdapat mulai pada bait pertama sampai kedua dan seterusnya. Ketika sampai pada syair nomor 34 yang berbunyi Tsummash-shalatu ‘alal-mukhtari ma tala’at, syamsun-na-hdri wa ma qad syasya’al-qamaru, kemudian sebagai penutup cucurkan shalawat-Mu imtuk Al-Mukhtar (rasul pilihan) selama masih terbit matahari dan selama bulan masih memancarkan cahaya sinarnya, tiba-tiba dari tengah laut datang seorang laki-laki yang ber-lari di atas air menghampirinya sampai berdiri di hadapannya, lalu berkata, Cukup, akhirilah shalawatmu sampai bait ini, karena kamu telah membuat lelah para malaikat yang mencatat ke-utamaan pahala shalawat ini.
Imam Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridha Allah untuk keluarga Rasulullah dan para sahabatnya.
Al-Imam Al-Bushiri mengembuskan napasnya yang terakhir di kota Iskan-dariyah, Mesir, pada tahun 696 H atau 1296 M. la dimakamkan di samping sebuah masjid besar yang bersambung dengan makamnya, tak jauh dari masjid dan makam sang guru, Syaikh Al-Imam Abu Al-Abbas Al-Mursi.
Di tembok kubah makamnya terda pat tulisan-tulisan syair qashidah Burdah karya beliau dengan kaligrafi yang indah menawan. Sampai sekarang makam beliau masih ramai diziarahi umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
Berikut dibawah adalah sholawat Muhdariyan untuk kita amalkan, Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya untuk Imam Bushiri, guru-gurunya, dan umat Islam pada umumnya. Amin
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpvPSDZbbCbjLaHh8C9y3qJyFQkCeO-sGyQlNn3S4Ghq5CuqB8qJGVNtz-GMTbs35iBLwO4z-Peq_05KFM9WRnfs2b-5BSG5I1FXt206GNUqQAtetaPweCICBH7jp9jB8xpuGMHLZItBg8/s400/579.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN0FDVbtY0wSfSL4kgwVnSrq4AOhG0Uw1syoVfhAf4ayp0dHCxBmfoxLGr8saKvqxJWNwhEfNxK9PwyFjwU1Zu1wI1UslLW_SPxXBoAEG0Ec023BPcdPlTNE7xP_-Okt56WAbyLE_oNvAw/s400/580.jpg)
Sholawat Sirri - Ibnu Arabi
Berikut adalah sholawat Sirri dari Syaikh Muhyidin Ibnu Arabi.
Semoga kita mendapaktan fadilah dan keberkahan dalam mengamalkan sholawat ini.
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJi5LJnCPVaZsN9bR8wODf3A6Uz8gXJGWFLlSFeIkSle1Uq1p-X70oaiF_0Mm_BQ-Lv3ocFPdEzAeFhXvk4lXj4Usz9U2DY-EU20nHU0CsaVJMFgF90OtgKTPFA9rH0rDeKnAE6JmCUHHR/s400/106.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN3MVO-MBnXFVY-E7Ds8sK8nQ7ET9oUw-3bY7NZA97oCU644l7e3vRkpi5zYC2Q62nlavJ-ek4JCUpukunlm16NNdNRuWK2KicbLMkMEpj5ypMxmxlxcvinH6h1uWCTsloTJTMqJVtnFNp/s400/107.jpg)
Sholawat Jauharatul Kamal
Artinya
Ya
Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Rahmat
Ketuhanan, mutiara yang terang benderang memancar dengan rahsia
pengertian dan pernyataan, cahaya segala sesuatu yang menjadikan manusia
wadah Kebenaran Ketuhanan, yang bagaikan kilat memancar dengan
melimpahkan curahan rahmat kepada setiap orang yang menghadap-Nya
daripada segenap lingkungan dan masa, dan cahayaMU yang bergemerlapan
memenuhi dengannya wadah ciptaanMU dengan ketinggian pangkat. Ya Allah,
Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Kebenaran yang
mempernyatakan daripadanya naungan seluruh rahsia-rahsia hakikat yang
memiliki kearifan tertinggi, yang sentiasa merintis jalanMU yang
sempurna. Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Penyeru
Kebenaran dengan Kebenaran yang menjadi Gedung Teragung, Sumber bagi
segala limpahanMu yang daripadaMU kepadaMU meliputi cahaya yang
terpilih. Rahmat Allah ke atasnya juga kepada keluarganya dengan rahmat
membukakan kami dengannya haqiqat.Bacaan Jauharatul Kamal ini memiliki keutamaan yang sangat banyak. Silahkan mencari ijazah dari guru yang memiliki ijazah untuk mengamalkanya.
Sholawat Ismul Alaihil Adzhami
As-Syaikh Al Qutb Muhammad Taqiyudin Ad-Dimsyiqi
Ini shalawat As-syekh Al-Arif Al-Imam As-sayyidi Muhammad Taqiuddin Ad-Damsyiq ( Shahib Aqidatul Ghaib wa Thariq Rijalul Ghaib Qodasallahu Sirrohu wa Nafa`na bihi.Amin ) Tertulis dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusup bin Ismail An-Nabhani. Sholawat inilah yang sering digunakan sebagai wasilah untuk bertemu dengan Nabiyullah Khidir AS. Allohumma inni as-aluka bismikal A’dhoomil maktuubi min nuuri wajHikal a’laa al-mu-abbadid-daa-imil baqiil mukhollad. Fii Qolbi nabiyyika wa rosuulika Muhammad.
Wa as-aluka bismikal a’dhoomi waahidi biwahdatil ahadil muta’aalii ‘an wahdatil kammi wal’adad.Al-Muqoddasi ‘an kulli ahaad. Bihaqqi…( baca surah Al-Ikhlas dari Basmalah sampai akhir surat ). An tusholliya ‘alaa Sayyidina Muhammadin sirri hayatil wujuudi was-sababil a’dhoomi likulli maujuudi sholaatan tu-tsab-bitu fii Qolbil Iimaani wa tuhaffidhunil Qur-aan, wa tufah-himunii minhul ayaati wa taftahuli bihaa nuurol jannati wa nuuron na’iim wa nuuron nadhoori ilaa wajhikal kariimi wa ‘alaa alihi wa shohbihi wa sallim.
Terjemah dan ma’nanya :
`Ya Allah aku mohon kepadaMu dengan AsmaMu yang Agung, yang tertulis dari cahaya wajahMU yang maha Tinggi dan maha Besar, yang kekal dan abadi, di dalam kalbu Rasul dan NabiMU Muhammad SAW.Aku memohon dengan AsmaMU yang Agung dan Tunggal dengan kesatuan yang manunggal, yang Maha Agung dari kesatuan jumlah, dan maha Suci dari setiap sesuatu, dan dengan hak BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. QULHUALLAHU AHAD. ALLAHUSSHOMAD. LAM YALID WALAM YULAD WALAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD.
Semoga Engkau limpahkan shalawat kepada junjungan kami Muhammad SAW, rahasia kehidupan yang ada, sebab terbesar bagi semua yang ada, dengan shalawat yang menetapkan iman dalam dadaku, dan mendorongku agar menghapalkan Alquran, dan memberikan pemahaman padaku akan ayat-ayatnya, membukakan padaku dengannya cahaya surga dan cahaya nikmat, serta cahaya pandangan kepada wajahMu yang Mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.Limpahkan pula salam sejahtera padanya.`
Dalam satu risalahnya tentang Ismul A`dhom disebutkan faedah tasarruf dengan shalawat ini mengandung rahasia luar biasa, antara lain :
1. Jika dibaca 100x tiap hari akan mendapatkan kedudukan wali dari Auliya Allah.
2. Apabila dibaca 1000x tiap hari, engkau akan dapat memberi nafkah secara ghaib.Dengan kata lain bila ada keperluan masukkanlah tanganmu kedalam satu, maka akan engkau dapatkan yang engkau perlukan.
3. Untuk membinasakan orang zholim, dibaca pada malam sabtu 1000x maka engkau akan melihat keajaibannya, kebinasaannya.( hati-hati jangan sembarangan, bisa kena diri sendiri )
4. Untuk mencegah perampok dan musuh yang banyak, ambillah segenggam tanah dari bawah telapak kaki sebelah kiri, bacakan shalawat ini 7x, tiupkan pada tanah tersebut ( dijampikan ) dan lemparkan kearah dimana musuh/perampok berada, akan terjadi kebinasaan pada mereka seketika.
5. Untuk mengembalikan barang hilang dam melunasi hutang, bacalah tiap hari 7x.Tiap mulai satukali diniatkan pahala yang engkau baca dihadiahkan keHadratun Rasulullah, keluarganya, sahabatnya, serta pada Rijalul Ghaib dan Ashaabun Naubah dan kepada pemimpin mereka. Dan berniat bila hajatmu tercapai engkau bersedekah dengan makanan dan pahalanya untuk mereka. Atau kau dapat memberi makan orang miskin sebagai terima kasih kepada Allah karena barokah merekalah dan shalawat ini sehingga hajatmu tercapai.Insya Allah.
6. Untuk sakit kepala, demam, sakit mata, migran ( sakit kepala sebelah ) dibacakan pada air mawar 7x dan diminumkan pada sisakit.Insya Allah sembuh !
7. Untuk melancarkan air susu bagi manusia atau hewan ternak, ambil air dari mata air ( sumur ) baca shalawat ini 7x diusapkan pada teteknya dan diminum, maka air susunya akan banyak.Insya Allah.
8. Untuk kencing tersumbat ( kencing batu ) dan wanita yang akan melahirkan ( susah melahirkan ) dibacakan seperti diatas.
9. Untuk sesak nafas, medu, rasa takut, sering mimpi yang tidak enak/menakutkan, masuk angin, sakit dada, TBC, sulit tidur bikinlah air jampian seperti tadi dan dikerjakan / diminum MALAM HARI.
10. Dibaca untuk perempuan/laki-laki agar cepat menemukan jodohnya, dibikin air diminumkan pasti banyak yang menyukainya dan cepat menemukan jodohnya. Sudah dibuktikan !!
11. Bila didawamkan/rutin dibaca 100x setiap hari selama 40 hari, engkau akan menjadi seorang Arif mungkin Kasyaf.
12. Untuk wanita yang menginginkan anak/mandul dibaca diair seperti diatas pada MALAM JUM`AT dan diminumkan kemudian dicampur oleh suaminya pada malam itu juga, dia akan hamil, Insya Allah yang telah dicoba pada air untuk diminumkan dan dimandikan.
Catatan Semua faedah shalawat tersebut kami dapatkan dari dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusup bin Ismail An-Nabhani dengan terjemahan dari Syaikhina Habib Muhammad bin Ali bin Ahmad Syihab.
Alfu Alfi Sholatul Adziim
Alfu Alfi Sholaatin Wa Alfu Alfi Salaamin ‘Alaika Yaa Sayyidal Mursaliin
Sejuta rahmat dan sejuta keselamatan untuk-mu Wahai Pemimpin para Rasul
Memperingati bulan Syaban dan mempersiapkan memasuki bulan RAmadhan.. marilah kita membaca sholawat mengagungkan rasululllah..
berikut adalah salah satu sholawat agung yang bisa diamalkan. salam
Sholawat Wasilah
Shalawat itu terdiri atas 20 bait dan dinamakan “Shalawat Wasilah”, yang dikarang oleh Sayid Salim bin Jundan. Adapun fadlilah dan faedahnya antara lain adalah untuk memohon keselamatan dan pertolongan kepada Allah dengan perantara Nabi hingga para Ulama dan para gurunya. Sebab shalawat tersebut antara lain berisi do’a dan permohonan dengan wasilah kepada Nabi dan para keluarga dan Sahabatnya, Hgulafaur Rasyidin, para Ulama dan para Hukama”.SHALAATULLAAH SALAAMULLAAH * ‘ALAA YAA SIIN RASUULILLAH
TAWASSALNAA BIBISMILLAAH, * WABIL HAADI RASUULILLAAH
WAKULLI ‘AARIFIN BILLAAH, * WA AHLILLAAHI YAA ALLAAH.
WABISH SHIDDIIQI ABII BAKRI, * KADZAA FAARUUQINAA ‘UMARI
KADZAA ‘UTSMAANA DZIN NUURI, * ‘ALIYYIR RIDLAA WALIYYILLAAH.
WABIL HASANAINI WA – UMMIHIMAA, * WA ANJAALIHIM HUMUL ‘ULAMAA’
KADZAA SAADAATINAL HUKAMAA, * RIJAALILLAAHI YAA ALLAAH.
BANII ‘ALWII SYUMUUSIL HUDAA, * SYUYUUKHIL, WARAANUJUUMIN NADAA
BIHIM NASLAM MIN KULLI ADZAA, * BIQADRILLAAHI YAA ALLAAH.
FAKAM MIN ZANBALIN MAQBUUR, * MINAL AQTHAABI WAL MASYHUUR
WAMAN NAADAA BIHIM MANSHUUR, * BI – IDZNILLAAHI YAA ALLAAH.
BISYAIKHINAA ‘ALIL HABASYI, * WANAJLIHID DAA’IL MUNSYII
WAMAN NAADAA BIDZIL ‘ARSYI, * SYAI – UN LILLAAHI YAA ALLAAH.
YAA SAADATII QAD ZURNAAKUM, * ARTAINAAKUM QASHADNAAKUM
WAMUNNUYU LANAA BISIRRIKUM, * BIFADL LILLAAHI YAA ALLAAH.
FASHALLI ‘ALAA ABIL QAASIM, * WA AALIHI BANII HAASYIM
WA’ITRATIHI DZAWIL AKAARIM, * WA ASH – HAABIHI KHAWAASHSHILLAAH.
FARHAM ‘UBAIDAKADZAN NAADHIM, * MINAL JUNDAANI SUMMII SAALIM
LAM YAZAL FIL KHAIRIL QAA – IM, * BIAMRILLAAHI YAA ALLAAH.
Artinya :
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi Thaha kekasih Allah,
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap atas Nabi Yasin utusan Allah.
Kami berwasilah dengan berkah “Basmalah”, Dan dengan Nabi yang menunjukkan lagi utusan Allah,
Dan dengan semua orang yang berma’rifat kepada Allah, Serta ahli Allah ya Allah.
Dan dengan orang yang sangat benar, yaitu Abu Bakar Demikian pula kami berwasilah dengan sahabat Faruq kami, yaitu Umar,
Demikian pula dengan Utsman yang mempunyai nur, dan Sahabat Ali Ridla (bin Abi Thalib) kekasih Allah.
Dan dengan Sayidina Hasan Husain serta ibunya, Dan seluruh putra mereka yaitu para Alim Ulama,
Demikian juga kami berwasilah dengan penghulu kami para Hukama, para pemuka Agama Allah ya Allah.
Juga keturunan Sayid Alwi yang merupakan matahari petunjuk, yaitu para guru semua makhluk bagaikan bintang0bintang kebaikan dan keutamaan,
Dengan perantaraan mereka itu maka selamatlah kami dari segala yang menyakitkan, dengan takdir Tuhan ya Allah.
Maka tidak sedikit dimakam Zanbal (Hadlramaut) orang yang dikur, yaitu orang-orang yang menjadi pusaka kaum dan orang yang masyhur,
Adapun orang yang memohon dengan wasilah mereka, maka pasti ditolong; dengan idzin Tuhan ya Allah.
Dengan berkah guru kami Sayid Ali bin Abdurrahman Al-Habasyi, dan puteranya yang meyeru kepada kebaikan sebagai orator,
Dan degan berkah orang yang memohon kepada Tuhan yang memiliki ‘Arasy yaitu suatu makhluk milik Allah ya Tuhan.
Wahai para pemimpinku, sungguh aku telah mengunjungi kau, kami datang kepadamu dan kami bermaksud kepadamu,
Semoga engkau berkenan memberi keni’matan dengan rahasimu, dengan sebab keutamaan Tuhan ya Allah.
Maka limpahkanlah rahmat ya Allah untuk Abil Qasim (Nabi Muhammad), para keluarganya,
Keturunan Sayid Hasyim dan putra-putra Nabi yang Memiliki kemuliaan, beserta sahabat nabi pilihan Allah.
Maka sayangilah hamba-Mu yang membuat nadham ini, yaitu dari keturunan Jundan yang bernama Sayid Salim bin Jundan,
Semoga ia tak habis-habis dalam , Kebaikan, dan melaksanakan perintah Tuha ya Allah.
Sumber: adehumaidi.com/
Bermimpi Rasulullah dengan Sholawat Al Fatih
Bermimpi melihat Rasulullah adalah Haq, didalam hadits dijelaskan:“Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim)
Dalam satu riwayat tercantum dengan lafadz
Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka dia benar benar telah melihatku.
Menurut Imam Nawawi berkata:Melihat RAsulullah adalah salah satu kegembiraan yang luhur dan berita gembira yang agung. Allah mengkhususkan hal itu bagi orang-orang yang dicintaiNya. Melihat Rasulullah adalah hak yang umum bagi setiap orang mukmin dan muslim, baik saleh ataupun tidak saleh, namun bentuknya berneda-beda sesuai dengan perbedaan sumber yang keluar dari ahri mereka, kebersihan, dan kesiapan mental mereka.
Salah satu risalah berjumpa rasulullah dalam mimpi yaitu dengan membaca sholawat Fatih yang terdapat didalam kitab Maghnatisul Qabul Fil Wushul Ila Ruyati Sayyidina Rasul karya Syaikh Hasan Muhammad Syiad BaUmar.
Berikut adalah sholawat Al Fatih yang dinisbahkan oleh Sayyid Muhammad Al Bakry
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ‘l-fâtihi limâ ughliq, wa ‘l-khâtimi limâ sabaq, nâshiri ‘l-haqqi bi ‘l-haqq, wa ‘l-hâdî ilâ shirâthika ‘l-mustaqîm, wa `alâ âlihi haqqa qadrihî wa miqdârihi ‘l-`azhîm.
“Ya Allah berikanlah shalawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menutupi apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”
Diriwayatkan: Barangsiapa membacanya sebanyak 1000 kali pada malam kamis atau malam jumat atau malam senin maka orang itu akan berkumpul bersama nabi.
Pembacaan sholawat tersebut dilaksanakan selepas sholat sunnah empat rekaat, pada rekaat pertama setelah surat alfatihah membaca surat al Qodr tiga kali
Pada rekaat kedua surat Al Zalzalah tiga kali
Pada rekaat ketiga surat Al Kafirun tiga kali dan
Pada rekaat keempat membaca surat Al Mu’awwizatain (Al Falaq dan An Nas) tiga kali
Pada saat membacanya bakarkanlah dupa atau kayu gaharu
hal yang penting dalam melakukan riyadah ini seperti yang dicontohkan oleh ulama-ulama terdahulu adalah dengan menumbuhkan kecintaan yang dalam terhadap rasulullah. dengan kecintaan ini akan membuat hubungan spiritual yang dekat dan tersambung dengan setiap lafadz sholawat atau mawlid yang kita baca dalam memuji dan mengagungkan rasulullah.
semoga risalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengamalkannya. Salam
Sufi Road : Sholawat Naqsybandi
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuO8QnxtQ-Zm12b2nq9wlzHmq85c4G_pPUmTn1RjjF9l2WagMuC02Gv2BO2AWHjcGIrEiipyyozzbTEGPNhfDCF8XIJpwdqzhz8Wyg0Gny3fG8_UfyTJy6OprqrY4PVIEn94sS70OcDW0l/s400/Picture1.jpg)
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Say-yidina Muhammad dan kepada keluarga Sayyidina Muham-mad, sebanyak jumlah penyakit dan obat, serta berkati dan sejahterakanlah mereka sebanyak-banyaknya.
Penjelasan :
Shalawat ini bersumber dari Maulana Syaikh Khalid Al-Naqsabandi, pembaharu tarekat Naqsabandiyah. Beliau mengatakan bahwa, shalawat ini merupakan perisai yang sangat ampuh untuk menghadapi penguasa yang lalim. Ketika mengakhiri pembacaan shalawat ini, kata katsîrân diulang berkali-kali.
Sufi Road : Sholawat Ruh
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF7JdSd35_rEJ4alrnhImbhKeh93C-HKMsjo2AKqkVHrVzLp6rmXfLmVLCl8xE2ONSKtrYtJVBScwGqlp0NimsLphOMFNbA_slxyY_fQzepmUoUpYrDtRsa7Dyu5U6AWcYicq_OBQ9yeAZ/s400/ruh2.jpg)
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di alam kubur.
Penjelasan :
Sholawat ini terdapat dalam kitab Delail Khairot karya al imam Sulaiman AzZajuli di hizib hari rabu.
Imam Al-Syarânî menutrkan bahwa Nabi Saw. telah ber-sabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan cara yang dikemukakan dalam shalawat ini, ia akan melihatku di alam mimpi. Barangsiapa yang me-lihatku di alam mimpinya, ia akan melihatku di Hari Kiamat. Baranggiapa yang melihatku di Hari Kiamat, aku akan memberinya syafaat. Barangsiapa yang aku beri syafaat, niscaya ia akan minum dari telagaku dan di-haramkan jasadnya oleh Allah dari neraka.
Sufi Road : Sholawat Imam Nawawi
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidSxwk-x50IKmujazmycySf32ohL8MH18_Eq8j5sUHNG3qxbgFwJcUGO_5kbQklEI6OhZ7L-xQ6JjLSty_jbmtwgHG8EeeFI1_0tHAl45hFO8IKsbgB0If-2HFz4Lex_i_gC3eK2EFL-CX/s400/Picture2.jpg)
Artinya: Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad hamba-Mu dan pesuruh-Mu, Nabi yang ummi dan muliakanlah oleh-Mu akan keluarga Muhammad, jsleri-isterjnya dan keturunannya sebagajmana Engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarganya; dan berilah berkat oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang ummi dan akan keluarganya, isteri-isterinya dan keturunannya, se-bagaimana Engkau telah memberikan berkat kepada Ibrahim dan keluarganya, diserata alam, hanya engkau sajalah yang sangat terpuji dan sangat mulia.
Berkata Al-Nawâwî dalam Al-Adzkâr: lafazh sha-lawat yang paling utama dibaca, ialah lafazh shalawat yang lengkap ini.
Komentar oleh Asy-Syeikh Yusuf Isma’il An-Nabhani
Telah berkata Al-Imam Muhyiddin An-Nawawi di dalam Al-Azkar, bahawa sholawat ini adalah lebih utama daripada sholawat yang lain , karana sholawat ini telah ditetapkan di dalam dua buah kitab sohih, Al-Bukhari dan Muslim
(Sumber kitab Afdholus Sholawatu ala sayyida saddah karangan Asy-Syeikh Yusuf ibn Isma’il An-Nabhani)
Sufi Road : Sholawat Munjiyyah
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisNeKtBKSutE0Uipi1gZld8Z5SMMC1nvnTTQRIgDbLDER8nIg20RfEYxp-rAHBmf0DhpC1cwMjvleHKyMkQ-PRlIWAI9x_K2Ua3Y8P_qFcqYZEna8jVNIDS6J5c1FUOLHXKQKgWgdtGij0/s400/m2.jpg)
Artinya: Ya Allah, limpahkilnlah shalawat atas junjunan kami, Muhammad, dengan suatu shalawat yang menye-babkan kami selamat dari semua ketakutan dan malapetaka, yang menyebabkan Engkau menunaikan semua hajat kami, yang menyebabkan Engkau me-nyucikan kami dari semua kejahatan, yang menyebabkan Engkau mengangkat kami ke derajat yang tinggi di sisi-Mu, dan yang menyebabkan Engkau menyampaian semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebakan dunia dan akhirat.
Penjelasan:
Shalawat di atas disebutkan di dalam kitab Dalâil. Dalam syarah kitab tersebut disebutkan riwayat dari Hasan bin Ali Al-Aswânî. Ia berkata, Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalarn setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya.
Komentar oleh Asy-Syeikh Yusuf Isma’il An-Nabhani
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbj4oSs_vDf5zcGxNf7HHiq8Qy7M3KgzZCzvboJSMQM7sk1WaBo4FoOhnrh3Zu2TVxCMqMzfyr85afwcHM6SyRMe3sBXzmRJPW0I4GC8HzafpHHasx3RPATz1zZRCEmZMAty0jAKgJj5Tu/s400/m3.jpg)
Telah dikutip daripada Al-Hasan bin ‘Ali Al-Aswani di dalam komentar
Ad-Dalail (penjelasan atau komentar dalam kandungan kitab kumpulan solawat yang
berjudul Dalailul Khairat), bahwa beliau telah berkata, Siapa yang membaca solawat ini sebanyak seribu kali ketika tertimpa kesulitan dan musibah, Allah akan melapangkan [perkara itu] daripadanya dan akan menyampaikan hajadnya.
[Dan telah diriwayatkan] daripada Ibn Al-Fakihani , daripada Asy-Syaikh As-
Solih Musa Ad-Darir , [dan] beliau telah berkata: Aku pernah belayar di sebuah laut.
Tiba-tiba angin (angin taufan) telah melanda ke atas kami. Sedikit sahja manusia
yang akan dapat selamat daripada tenggelam dan banyak orang telah menjerit-jerit [di
dalam ketakutan]. Tiba-tiba aku telah merasa mengantuk dan aku telah tertidur. Aku
telah melihat An-Nabi j [di dalam mimpi] dan Baginda j telah berkata, Katakanlah
kepada para penumpang [kapal ini] agar mereka mengucapkan sebanyak seribu kali,
Wahai Allah, limpahkanlah solawat ke atas penghulu kami Muhammad, dan juga ke
atas keluarga penghulu kami Muhammad, solawat yang dengannya kami
diselamatkan . . . sehingga . . . setelah [kami] mati. Aku telah terjaga [dari tidur] dan
aku telah memberitahu para penumpang tentang mimpiku itu, dan kami pun
bersolawat dengannya (dengan ungkapan solawat yang telah diterima di dalam mimpi
itu) lebih kurang tiga ratus kali. Allah telah melapangkan kami [daripada keadaan yangmencemaskan itu].
Dan telah berkata As-Saiyid Muhammad Afandi `Abdin di dalam catatan beliau
(penjelasannya) bahawa Al-`Allamah Al-Musnid Ahmad Al-‘Attor telah menyebutnya
sebagai Solawat Al-Munjiyyah, dan beliau telah berkata pada [bahagian] akhirnya:
Telah menambah Al-`Arif Al-Akbar [dengan kata-kata]: Wahai Yang Paling
Penyayang daripada segala yang bersifat penyayang, wahai Allah.
Beliau telah berkata: Telah berkata sesetengah masyaikh: Siapa yang mengucapkannya sebanyak seribu kali ketika ada kesulitan atau ketika turunnya musibah, Allah akan melapangkan [perkara itu] daripadanya dan akan rnenyampaikan hajadnya. Dan siapa yang membanyakkannya pada waktu datang penyakit taun [sedang menular],akan diamankan daripadanya. Dan sesiapa yang membanyakkannya ketika belayar dilaut, akan diamankan daripada tenggelam. Dan sesiapa yang membacanya sebanyak lima ratus kali, akan disampaikan apa yang dia inginkan di dalam hal menarik rezeki dan kekayaan, insya - Allah Ta’ala, dan ia adalah sesuatu yang benar-benar mujarab pada semua perkara itu. Dan Allah Ta’ala jua yang lebih mengetahui.
Dan telah menyebut Asy-Syaikh As-Sowi perkara yang lebih kurang sama di dalamn komentar mengenai Wird Ad-Dardir (wirid-wirid yang telah digubah oleh Asy-syaikh Ahmad seorang guru bagi At-Toriqah Al-Khalwatiyyah, yang amat terkenal di negara Mesir pada zamannya) yang telah mengutip daripada As-Samhudi dan Al-Malawi .
Dan telah berkata Asy-Syaikh Al-‘Arif Muhammad Haqqi Afandi An-Nazili di dalam kitabnya Khazinah Al-Asror : Ketahuilah bahawa solawat-solawat itu dibahagikan kepada empat ribu jenis, dan pada situ riwayat yang lain, dua belas ribu. Setiap sesuatu darinya telah dipilih oleh satu jamaah dari ahli Timur dan Barat, bersesuaian dengan apa yang telah mereka temui di dalam menjalin ikatan rohani di antara mereka dengan Baginda dan dari apa yang mereka fahami padanya [dari hal] keistimewaan-keistimewaan dan manfaat-manfaat, dan apa yang telah mereka temui padanya [dari hal] rahsia-rahsia, yang sesetengahnya telah menjadi masyhur melalui ujikaji dan melalui penyaksian di dalam mendapatkan kelepasan daripada segala kesempitan dan pencapaian hasrat, seperti Solawat Al-Munjiyyah, dan ia adalah . . . .
Dan beliau telah menyebut bentuk ungkapan itu. Kemudian, beliau telah berkata: Dan yang terlebih utama ialah dia mengucapkan, Wahai Allah, limpahkanlah solawat ke atas penghulu kami Muhammad dan ke atas keluarga penghulu kami Muhammad. Solawat yang dengannya kami diselamatkan . . . sehingga ke akhirnya, kerana apa yang telah dikatakan oleh Baginda , Apabila engkau sekalian bersolawat ke atasku, jadikanlah ia umum (tidak dikhaskan untuk diri Baginda seorang, tetapi juga mencakupi ahli keluarga Baginda ).
Dan kesannya, dengan diikut sertakan keluarga Baginda itu, adalah lebih lengkap, dan lebih umum, dan lebih banyak [pahala dan manfaatnya] dan lebih cepat [untuk dimakbulkan]. Begitulah yang telah diwasiatkan kepadaku dan yang telah diijazahkan kepadaku oleh sesetengah masyaikh.
Dan Asy-Syaikh al-Akhbar juga telah menyebutnya dengan disertakan sebutan ahli keluarga Baginda j itu, dan beliau telah berkata bahawa ia adalah satu perbendaharaan daripada segala perbendaharaan Al-Arsy (singgahsana Allah). Sesungguhnya, sesiapa yang berdoa dengannya sebanyak seribu kali pada tengah malam untuk apa-spa hajat, sama ada hajat dunia atau hajat akhirat, Allah Ta`ala akan menunaikan hajatnya. Sesungguhnya ia (pengabulan bagi solawat ini) adalah lebih cepat daripada kilauan kilat, dan ia adalah eliksir yang agung dan penawar yang besar (sangat mujarab). Dan tiada dapat tiada, hendaklah ia disembunyikan dan ditutupkan
daripada yang bukan ahlinya.
Demikianlah sebagaimana [ia telah disebutkan] di dalam Sirr Al-Asror, dan demikianlah juga sebagaimana yang telah disebutkan oleh Asy-Syaikh Al-Buni dan Al-Imam Al-Jazuli mengenai keistimewaan-keistimewaan Solawat Al- Munjiyyah dan juga penerangan rahsia-rahsianya. Dan hendaklah engkau meninggalkannya (tidak menceritakan keistimewaan-keistimewaan dan rahsia-rahsia ini kepada orang-orang yang fasik) agar tiadalah ia terjatuh ke tangan orang-orang yang jahil. Dan semoga isyarat ini sudah mencukupi untukmu.
(Sumber kitab Afdholus Sholawatu ala sayyida saddah karangan Asy-Syeikh Yusuf ibn Isma’il An-Nabhani)
Sufi Road: Sholawat Nariyah
Allohumma sholli ’sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taaamman ‘ala sayyidina Muhammadinilladzi tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu biwajhihil kariem wa ‘ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa nafasim bi’adadi kulli ma’lummin lak”Artinya :Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.Penjelasan
Sholawat Tafrijiyyah (sholawat memohon kelepasan dari kesusahan dan bencana) adalah antara sholawat yang terkenal diamalkan oleh para ulama kita. Sholawat ini juga dikenali sebagai Sholawat at-Tafrijiyyah al-Qurthubiyyah (dinisbahkan kepada Imam al-Qurthubi), dan ada juga ulama yang menisbahkannya kepada Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam al-Husain.
Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”
Sholawat an-Naariyah menjadi amalan apabila ingin melaksanakan sesuatu hajat atau menolak sesuatu bencana, mereka akan berkumpul dan membaca sholawat ini 4444 kali lalu terkabul hajat mereka dan tertolak segala malapetaka secepat api yang menyambar atau membakar. Ianya juga dikenali sebagai Miftahul Kanzil Muhiith li naili muraadil ‘abiid (kunci perbendaharaan yang meliputi untuk menyampaikan harapan si hamba).
Sholawat ini mempunyai keistimewaannya kerana selain sholawat ianya merupakan tawassul kepada Allah dengan Junjungan Nabi s.a.w. di mana kita menyebut nama dan dhamir Junjungan s.a.w. sebanyak 8 kali.Menurut Imam al-Qurthubi sesiapa yang melazimi akan sholawat ini setiap hari 41 kali atau 100 kali atau lebih, nescaya Allah melepaskan kedukaan, kebimbangan dan kesusahannya, menyingkap penderitaan dan segala bahaya, memudahkan segala urusannya, menerangi sirnya, meninggikan kedudukannya, memperbaikkan keadaannya, meluaskan rezekinya, membuka baginya segala pintu kebajikan, kata-katanya dituruti, diamankan dari bencana setiap waktu dan dari kelaparan serta kefakiran, dicintai oleh segala manusia, dimakbulkan permintaannya. Akan tetapi untuk mencapai segala ini, seseorang itu hendaklah mengamalkan sholawat ini dengan mudaawamah (berkekalan).
Imam as-Sanusi berkata bahawa sesiapa yang melazimi membacanya 11 kali setiap hari, maka seakan-akan rezekinya turun langsung dari langit dan dikeluarkan oleh bumi.
Imam ad-Dainuri berkata bahawa sesiapa yang membaca sholawat ini dan menjadikannya wirid setiap selepas sholat 11 kali, nescaya tidak berkeputusan rezekinya, tercapai martabat yang tinggi dan kekuasaan yang mencukupi.
-Siapa yang mendawamkannya selepas sholat Subuh setiap hari 41 kali, tercapai maksudnya.
-Siapa yang mendawamkannya 100 kali setiap hari, terhasil kehendaknya dan memperoleh kehormatan/kemuliaan melebihi kehendaknya.
-Siapa yang mendawamkannya setiap hari menurut bilangan para rasul (313 kali) untuk menyingkap segala rahsia, maka dia akan menyaksikan segala apa yang dikehendakinya.
-Siapa yang mendawamkannya 1000 kali sehari, maka baginya segala yang tidak dapat hendak diterang dengan kata-kata, tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar dan tidak pernah terbetik di hati manusia.
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia… Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal -amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Naby. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’ az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).
Sufi Road : Sholawat Nuril Anwar
Allahumma shalli alaa nuuril anwaari wasirril asraari, watiryaaqil aghyaari wamiftaahi baabil yasaari, sayyidinaa wamaulaana Muhammadinil muhtaari wa aalihil ath haari wa ash haabihil ahyaari adada niamillaahi wa ifdhaalih.Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di antara segala cahaya, rahsia di antara segala rahasia, pe-nawar duka, dan pembuka pintu kemudahan, yakni Say-yidina Muhammad, manusia pilihan, juga kepada ke-luarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karunia-Nya.
Penjelasan:Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad Ruslan mengomentari shalawat ini, Sha-lawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh ca-haya; bahkan sangat manjur untuk segala keperluan.
Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani rhm. dalam Afdhalush Sholawat menukil sebagaimana di atas daripada Sidi Ahmad Zaini Dahlan rhm. dengan sedikit tambahan, yaitu: .....bahkan sholawat ini mujarrab untuk segala sesuatu dan bilangan wiridannya adalah 100 kali setiap hari.
Hikmah dari membaca sholawat ini ialah menerangkan hati dapat menyingkap rahasia-rahasia ilmu dan mengobati bisa-bisa dan pembuka rezeki. Sholawat ini hendaklah dibaca setiap hari 100 kali atau 92 kali.
Jika dibaca setiap selesai shalat fardhu, maka akan terhindar dari segala mara bahaya dan memperoleh rizki dengan mudah
Jika dibaca 7 kali sebelum tidur, insya Allah akan terhindar dari sihir yang dilakukan orang jahat
Jika dibaca 100 kali sehari semalam, akan memperoleh cahaya Illahi, menolak bencana, mendapat rizki lahir batin
Sufi Road : Sholawat Nurridzati
Allaahumma shalli wasallim ala sayyidinaa Muhammadinin nuuridz dzaatii wassirrissaarii fii saairil asmaai wash shifaati waalaa aalihi washah bihii wasallim
Artinya :
Ya Allah berikanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW merupakan cahaya Dzat (Allah) dan merupakan raasia yang mengalir pada seluruh nama dan sifat dan berikanlah pula salam sejahtera, barokah atas keluarganya dan para sahabatnya.
Fadhilah :
Lafadz sholawat Nuridzzati disusun oleh Imam Syadzali, kata beliau satu sholawat nilainya sama dengan 100.000 sholawat. Gunanya ialah untuk menghilangkan segala macam kesusahan, untuk membuka pintu rizqi dan memudahkannya. Dibaca paling sedikit 3 x setelah shalat fardlu
Sufi Road : Sholawat untuk Segala Penyakit
Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad thibilqulubi wa dawaa ihaa wa afiatil ajsadwa syifaa ihaa wa nuuril absor wa dhiyaa ihaawa alaa alihi wa shohbihi wa baari wa sallamArtinya :
Ya Allah, berilah rahmat ke atas penghulu kami, nabi Muhammad S.A.W. yang dengan berkat baginda, engkau menyembuhkan hati, menjadi penawar dan menyehatkan tubuh juga memberi kesembuhan penyakit serta mengaruniai cahaya penglihatan dan kurniakanlah juga rahmat keberkatan dan kesejahteraan keatas keluarga dan sahabat baginda
Penjelasan dari Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani
(dari buku Reflecting of The Souls: Ramadan Suhba 2006)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvRALnnmh1FNxvPgJSfDxgFbNZWTJVIRboXrhds5Z_Y1ju6xM6N4kNJjLNlebryIq2x7Ydvwv59bo7E-KpnbTHWc70lv_DL2heZ-0-GMbTck7SGHmWIEg3_xhXRqgZx_U6Pu5GSrD3KMUv/s320/sh1.jpg)
A’uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin, Sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa Shahbihi ajma’iin
Penyembuhan terhadap penyakit ada di tangan para awliya Allah dan mereka dapat menyembuhkan penyakit apa saja, karena Allah SWT memberikan rahasia kepada Nabi SAW untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan selawat penyakit apapun dapat disembuhkan. Dengan mengucapkan: Allahumma shalli `ala Sayyidina Muhammad, tibil quluubi wal dawaa’ihaa wal `afiyyat al-abdaani wa syifa’iha. (ya Allah semoga Engkau menganugerahkan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW, sembuhkan hatiku dengan obatnya dan sehatkan badanku dengan obatnya.—dikenal dengan shalawat tibbil qulub)
Nabi SAW adalah sumber dan inti dari proses penyembuhan, selawat kepada Nabi SAW adalah penyembuhan. Tulislah selawat itu dan ia akan menjadi penyembuh bagi segala macam penyakit.
Jangan khawatir, dengan kecintaan terhadap Sayyidina Muhammad SAW, Allah SWT akan menyembuhkan setiap orang yang sakit, dan dengan istaghfirullah Allah SWT menyembuhkan semua orang yang sakit.
Dan Iman atau keyakinan adalah sangat penting. Iman akan selalu menyembuhkan kalian. `Itiqaad (yakin) dengan apa yang diberikan oleh Syekh kepada kalian atau apa yang dikatakan oleh Nabi SAW mengenai pengobatan tradisional ala Nabi karena Allah SWT akan memberikan kesembuhan itu dan tubuh kalian akan mengeluarkan hormon sesuai dengan apa yang kalian fokuskan dan kalian akan sehat kembali.[]
Sufi Road : Memohon Berkah untuk Rasulullah (Shalawat)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWh0mfE5ixDiXxNEDTF0g5TaVzoJRr3R9EgU5qVuC-pANzTt_wQpjN4FrK2c6T02fTeB0S3M-jwBDRyp7JaicQXsNxZ0nDtxvl3Mt9p-cL7s3m3LLvtTPeo5LOhyiSNJI5-YUcc7dOD4Uj/s320/CRW_3826-50.jpg)
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH_bjsK3lEs3tq9BwoCQD7000adR22AouhbI5d4-DQ_FyLryoRUzsZdLfCtPhd8hfprMo78voObddOz1-e-w1A7KAFkw_gLzfVEytPHk7z9-9sH3PSacrjLRebiXVMJ6gbT7POICa0rdqR/s320/bk-EncyclopediaOfIslamicDoctri-2.jpg)
Maulana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani dalam Encyclopedia of Islamic Doctrine volume 2
Sakhawi berkata,
“Abd Allah bin Amr bin al-As berkata bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda, ‘Bila kamu mendengar suara muadzdzin, ulangilah kata-kata yang diucapkannya, lalu bershalawatlah untukku. Siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan memberi berkah kepadanya 10 kali. Lalu mintalah agar Allah memberi wasila kepadaku. Itu adalah suatu maqam di Surga yang hanya akan diberikan kepada seorang hamba Allah , dan Aku sangat mengharapkan bahwa Akulah yang menjadi hamba Allah itu. Siapa pun yang memohon agar Allah memberikan wasila kepadaku, maka Aku akan memberikan perantaraanku kepadanya.” (Sakhawi, al-Qawl al-badi (hal.179), bab tentang Shalawat setelah adzan. Dia melanjutkan, “Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dan yang Empat (Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasai) kecuali Ibnu Majah, dan juga oleh Bayhaqi, Ibnu Zanjawayh, dan yang lainnya.”)
Di bagian lain telah dijelaskan secara terperinci bahwa tidak ada hal yang lebih penting daripada banyak melakukan shalawat untuk Rasulullah . Bukti-bukti lain mengenai topik ini disebutkan di sini hanya sebagai pengingat.
Abu Hurayra meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Debu adalah untuk muka orang yang telah kusebutkan sebelumnya, dan dia tidak memohon berkah untukku (shalawat).” (hadits lisan yang diriwayatkan oleh Tirmidzi (hasan gharib) dan al-Hakim)
Abu Hurayra juga menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Jika orang-orang berkumpul dalam suatu majelis di mana mereka tidak mengingat Allah dan tidak bershalawat untuk Rasulullah , maka itu akan menjadi penyebab kesedihannya di Hari Pembalasan.” (diriwayatkan oleh Tirmidzi yang menilainya hasan)
Penulis kitab Fath al-allam berkata,
“Hadits ini membuktikan bahwa seseorang mempunyai kewajiban untuk mengingat Allah dan memohon berkah untuk Rasulullah ketika duduk dalam suatu majelis, di mana kata-kata, “penyebab untuk kesedihannya” adalah untuk menunjukkan api neraka atau bentuk siksaan lain yang merupakan hukuman karena melalaikan kewajibannya, atau melakukan hal-hal yang terlarang. Di sini baik dzikir maupun shalawat, keduanya jelas diwajibkan.”
Ibnu Rajab al-Hanbali berkata dalam bukunya mengenai cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah ,
“Cinta kepada Rasulullah ada 2 tingkat, yang pertama adalah suatu kewajiban. Ini adalah cinta yang mengharuskan seseorang menerima semua yang dibawa oleh Rasulullah dari Allah dengan perasaan cinta, senang, sopan, dan pasrah, tanpa perlu mencari bimbingan dari sumber yang lain, apa pun bentuknya… Tingkat kedua adalah cinta yang superior. Jenis cinta ini mengharuskan orang untuk mengikuti suri teladan beliau dengan jalan yang sempurna dan mengikuti sunnahnya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sikap, tingkah laku, amal, ibadah-ibadah sunnah, makan, minum, berpakaian, bergaul dengan istri-istrinya dengan cara yang baik dan aspek-apek kehidupan lain yang sempurna dan murni. Cinta ini juga termasuk mempelajari kehidupan beliau, hatinya bergetar ketika menyebutkan namanya, sering mengucapkan shalawat untuknya, menghargai dan menghormatinya. Termasuk cinta untuk mendengar kata-katanya dan lebih menyukainya dibanding kata-kata dari seluruh ciptaan-Nya yang lain. Dan salah satu aspek terbesar dari cinta ini adalah untuk mengikutinya dalam ketidakhadirannya di dunia ini, hidup dengan sederhana dan lebih menginginkan dan mengharapkan kehidupan di Hari Kemudian.” (Ibnu Rajab al-Hanbali, Istinsyaq nasim al-uns min nafahat riyat al-quds)
Berikut ini sekali lagi akan diuraikan manfaat utama yang diperoleh dengan melakukan shalawat sebagaimana yang dikompilasi oleh hafiz al-Sakhawi dalam buku do’anya mengenai topik ini.
Ganjaran bagi orang yang mengucapkan shalawat untuk Rasulullah adalah sebagai berikut:
• Shalawat (berkah) Allah malaikat dan Rasulullah diberikan kepadanya,
• Segala kesalahannya dihapuskan,
• Pekerjaannya disucikan,
• Derajatnya ditinggikan,
• Dosa-dosanya diampuni,
• Shalawatnya sendiri menjadi permohonan ampun baginya,
• Diberikan pahala yang sangat melimpah seperti gunung Uhud,
• Jika dia mencurahkan seluruh shalatnya untuk memohon berkah bagi Rasulullah maka ini akan menjadi kebahagiaan dunia dan akhiratnya,
• Kesalahannya akan dihapuskan lebih banyak daripada yang didapat dari membebaskan seorang budak,
• Penderitaannya akan dihilangkan,
• Bisa menyaksikan Rasulullah sendiri,
• Jaminan atas perantaraan Rasulullah kepadanya,
• Ridha Allah , Rahmat, dan keamanan dari kemurkaan-Nya,
• Izin untuk memasuki bayangan Singgasana untuknya,
• Timbangan amal yang lebih berat,
• Izin untuk minum air dari kolam Rasulullah ,
• Aman dari dahaga dan lepas dari api neraka,
• Kemampuan untuk menyebrangi sirath (jembatan) dengan mudah
• Bisa melihat tempat duduknya sendiri di surga sebelum dia meninggal,
• Mendapatkan bidadari yang banyak di surga,
• Shalatnya lebih berharga dibandingkan dengan 20 penaklukan militer,
• Setara dengan memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan,
• Akan menjadi zakat dan pemurnian baginya,
• Kesejahteraannya akan meningkat karena berkahnya,
• Lebih dari seratus kebutuhannya akan dipenuhi,
• Menata ibadahnya,
• Amal yang paling dicintai Allah ,
• Memperindah suatu pertemuan,
• Membatalkan kemiskinan dan kebutuhan material yang terpaksa,
• Membiarkan dia mengharapkan dan menemukan kebaikan di mana saja,
• Menjadikannya orang yang paling pantas mendapat kebaikan,
• Dia mendapat manfaat dari shalawatnya begitu pula dengan anak-anaknya dan orang-orang yang dituju agar pahalanya diberikan kepada mereka,
• Membuatnya dekat dengan Allah dan Rasulnya,
• Shalawat adalah cahaya yang bisa membantu mereka dalam menghadapi musuh-musuhnya,
• Membersihkan hatinya dari kemunafikan dan karatan,
• Memerintahkan cinta orang-orang dan bertemu Rasulullah dalam mimpinya,
• Menghindari fitnah (ghiba) terhadap dirinya.
Singkatnya, shalawat adalah perbuatan yang paling diberkahi, berharga dan bermanfaat, baik dalam agama maupun dalam kehidupan duniawi. Shalawat memberikan pahala yang diinginkan bagi orang-orang yang mengerti dan ingin mendapatkan amal yang menjadi penyusun pundi amal mereka dan memanen harapan yang paling bersinar. Mereka melakukannya dengan memfokuskan diri pada perbuatan yang menghasilkan berbagai penghargaan yang luar biasa, bermutu tinggi, dan mencakup segala manfaat yang tidak ditemukan secara bersama-sama. Mereka tidak mengkarakterisasi perbuatan atau ucapan manusia yang lain melainkan ucapan, sallaahu alayhi wa sallama tasliman katsiran—semoga Allah memberkatinya dan menyambutnya secara melimpah. (Al-Sakhawi, al-Qawl al-badi fi al-salat ala al-habib al-syafi, Ceramah yang bersinar mengenai permohonan berkah kepada perantara tercinta).
Sufi Road : Sholawat Cahaya Kiamat
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR1oqa8wfLn3MjH8Oq-OTk6cSIiyHm74nNt2gPzpDzXV2o4N-Cp4-2bwChYigZh7PKeTiRYqKKNgk82A_dJR3gUipVm6StVZnVnkZ-V17FS9wfTQPPi_P1oZxTmezEpe6FCLwq2JnBGU9J/s400/chy.jpg)
Artinya:
Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjunan kami, Muhammad-- samudera cahaya-Mu, tambang ra-hasia-Mu, singgasana kerajaan-Mu, imam hadrat-Mu, bingkai kerajaan-Mu, perbendaharaan rahmat-Mu, dan jalan syariat-Mu,yang mendapat kelezatan dengan tauhid-Mu, insan yang menjadi sebab segala yang maujud, penghulu para makhluk-Mu, yang memperoleh pancaran sinar cahaya-Mu- dengan shalawat yang kekal sekekal diri-Mu, yang tetap sebagaimana tetap-Mu, dan yang tidak ada akhir di balik ilmu-Mu; juga dengan shalawat, yang meridhakan-Mu dan meridhakannya serta meridhakan kami dengannya, duhai Tuhan semesta alam.
Penjelasan :Shalawat ini dinamakan shalawat Cahaya Kiamat. Sha-lawat ini disebut demikian karena banyaknya cahaya yang akan diperoleh oleh orang yang membacanya pada Hari Kiamat kelak.
Sayyid Ahmad Al-Shâwî dan yang lainnya mengatakan, shalawat ini saya dapatkan tertulis di atas sebongkah batu dengan tulisan qudrati.
Di dalam syarah atas kitab Dalâil disebutkan, sebagian pemuka para wali mengatakan, bahwa shalawat ini berbanding dengan 14.000 shalawat lainnya.
Sufi Road : Sholawat AZHIMIYYAH
Allaahumma innii as ‘aluka bi nuuri wajhillaahil ‘Azhiim. Wa qoomat bihii ‘awaalimullahil ‘azhiim. Antusholliya ‘alaa mawlaanaa Muhammadin dzil qodril ‘Azhiim. Wa ‘alaa aali Nabiyyillahil ‘azhiim. Biqodri ‘azhomati dzaatillahil ‘azhiim. Fii kulli lamhatiw wanafasin ‘adadama fii ‘ilmillahil ‘azhiim. Sholaatan daa ‘imatanm bidawaamillaahil ‘azhiim. Ta’zhiimal lihaqqika yaa mawlaanaa yaa Muhammad yaa dzal khuluqil ‘azhiim. Wasallim ‘alayhi wa ‘alaa aalihii mitsla dzaalik. Wajma’ baynii wabaynahuu kamaa jama’ta baynar ruuhi wanafs, zhoohirow wabaathinaa, yaqhzhotaw wamanaamaa. Waj’alhu yaa Robbi ruuhal lidzaatii min jamii’il wujuuhi fid dunyaa qoblal aakhiroti yaa ‘Azhiim.Artinya :
Yaa Allah sesunggguhnya aku memohon kepadaMu dengan cahaya Wajah Allah Yang Agung. Yang memenuhi tiang-tiang Arasy Allah Yang Agung. Dan dengannya berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah Yang Agung. Agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad SAW, yang memiliki derajat yang Agung. Dan atas keluarga nabi Allah Yang Agung. Dengan ukuran Keagungan Zat Allah yang Agung. Disetiap kedipan dan nafas, sebanyak apa yang termaktub dalam Ilmu Allah Yang Agung. Shalawat yang sentosa dengan Kekekalan Allah Yang Agung. (sebagai) pengagungan terhadap Haq (kebenaran) engkau wahai Muhammad, yang memiliki akhlak (perangai) yang Agung. Dan salam atas beliau SAW serta keluarganya, semisal yang demikian itu . dan satukanlah aku dengan Beliau sebagaimana engkau satukan ruh dengan nafas, secara zhahir dan batin, dalam keadaan terjaga (sadar) atau tidur (mimpi). Dan jadikanlah beliau yaa Tuhanku, sebagai ruhani jiwaku, di setiap arah, didunia ini sebelum (datangnya) hari akhir, wahai Zat yang memiliki Keagungan.
Catatan:
Sayyid Habib Al-Haddar Muhammad Al-Haddar mengatakan : Barang siapa membaca shalawat Azhimiyyah 3 kali, maka dia akan mimpi bertemu nabi SAW .
Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki berkata : Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali sebelum waktu shubuh, maka ia dapat berguna untuk mimpi bertemu Nabi SAW. (habib HUsin Muhammad Syadad bin Umar, Doa-doa bertemu Nabi SAW, hal. 146, Pustaka Hidayah)
Habib Ahmad bin Hasan Ra. berkata: Aku memberi salah seorang sadah (keturunan ahlul bait) ijazah untuk membaca sholawat ini, setelah ia meninggal dunia, aku mimpi bertemu dengannya, ia berkata kepadaku : ketika jasadku diletakkan di kubur, datang makhluk yang menakutkan dari alam barzakh. Sholawat Agung (Azhimiyyah) ini melindungiku hingga lenyaplah rasa takut dari hatiku.
Ada sebuah peristiwa menakjubkan sehubungan dengan shalawat ini . Al-Arif billah Habib Abu Bakar bin Abdullah Atthas memperoleh shalawat ini dari sayyid Ahmad bin Idris secara langsung . beliau lalu menulis shalawat ini dan menyimpannya dalam tas pakaian. sewaktu berlayar dilaut , seorang darwis ahli sir batin dan kasyaf melihat cahaya keluar dari tas Habib Abu Bakar hingga ke langit. Ia lalu memberitahukan apa yang dilihatnya kepada Habib Au Bakar. habib abu Bakar berkata kepadanya, Tas ku ini hanya berisi pakaian dan shalawat. habib Abu Bakar lalu menunjukan sholawat itu kepada si Darwisy.
Sufi Road : Sholawat Untuk Bermimpi Rasulullah SAW
Sufi Road : Sholawat Ibrahimiyah
Sholawat Ibrahimiyah
As-Syaikh Ahmad As-Shawi R.A. dalam kitabnya mengatakan sholawat ini adalah sholawat ibrahimiyah yang ebrasal dari hadits Rasulullah Shollallahualaihi Wasallam. Tentang Sholawat ini ada ulama yang mengatakan : Barang Siapa membeerikan Sholawat alan Nabi Shollallahualaihi Wasallam dengan kalimat sholawat ini 1000x maka dia akan memimpikan Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam
Sumber: Kitab Saadatud Darain Fis Shalati ala sayyidil kaunaini (Syaikh Yusuf bin Ismail An Nabhani) oleh Habib Muhammad bin Ali Al Shihab
Sufi Road : Sholawat Badawi Kubro
Sholawat Badawiyah Kubro, adalah sholawat yang dinisbatkan kepada waliyullah Sayid Ahmad Badawi. Diantara nama-nama gelaran yang telah diberikan kepada beliau ialah Syihabuddin, al-Aqthab, Abu al-Fityah, Syaikh al-‘Arab dan al-Quthab an-Nabawy
Sebagian ulama berkata :
Barang siapa membaca Sholawat Badawi Kubro ini sebanyak seratus kali disertai suci dari hadas, ia akan diberi rizki yang mudah oleh Allah dalam segala urusan perkaranya
Menurut Al Arif Billah Habib Ali bin Abdurahman Al Habsy dalam kitabnya : Keutamaan Sholawat:
Berkata sebagian ulama Siapa yang membaca Sholawat Badawy Kubro sebanyak 3x maka fahalanya seperti orang membaca dalail Khoirot hingga khatam .
Sufi Road : Sholawat Fatih
![/](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzteAmBJUsKb9WoT0DfqssZLyyqbaCufa-M7XdUyegrwzr7Z-bmd46WRx2ATC9H4piSPv4PmVgmXb0dtkqEAtlZ5MXGAK5OnOSCyuOa7GZlGaYDl2DYv5zsH9Z2E8lIUtD6fqs9rlFALmZ/s400/fatih.jpg)
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah atas Sayyidina Muuammad--pembuka hal-hal yang terkunci; penutup perkara-perkara yang sudah berlalu; penolong kebenaran dengan kebenaran; dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah senan-tiasa melimpahkan shalawat kepadanya, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang tinggi.
Penjelasan:
Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.
Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi siapa saja yang membacanya, walaupun hanya satu kali seumur hidupnya, ia tidak akan masuk neraka. Sebagian ulama Maroko mengatakan, bahwa shalawat ini turun ke atasnya dalam satu sahifah dari Allah. Ada pula yang mengatakan bahwa, satu kali shalawat ini menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang menyatakan pula enamratus ribu--shalawat lainnya.
Barangsiapa yang men-dawam-kan (membiasakan secara rutin) membacanya selama empat puluh hari, Allah akan mengampuninya dari segala dosanya. Barangsiapa yang membacanya sebanyak seribu kali pada malam Kamis, Jumat atau Senin, ia akan berkumpul dengan Nabi Saw. Akan tetapi, sebelumnya hendaklah ia melakukan salat sunnah empat rakaat: Pada rakaat pertama ia membaca Surah Al-Fâtihah dan Al-Qadr. Pada rakaat kedua sesudah Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Zalzalah. Pada rakaat ketiga sesudah Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat keempat sesudah Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Muawwidzatayn (surah Al-Falaq dan Al-Nâs).
Shalawat Sayyidinaa UWAIS Al QARNI
Allaahumma Salli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadiun Wa Aalihee Wa’itratihee be ‘Adadi Kulli Ma’ loomillaka Astaghfirullaa Halladhi La ilaahaa illaa huwal Hayyul Qayyoomu Wa Atoobu ilaih. Yaa Hayyu Yaa Qayyoom
Translation
Dear Allaah, bestow Your Choicest Blessings upon our Master Muhammad and upon his extended family and his progeny according to the number of all things known to You. I seek the forgiveness of the One but for whom there is no God, The Truly and Perfectly Alive and The Self Sustained and I turn to Him with repentance. O The Truly and Perfectly Alive O The Self Sustained
This is the Salaatunnabi (Durood) recited by Hadrat Sayyidinaa UWAIS QARNEE , and the inherited Durood Shareef of the Honorable chain of Quadariyyah; Mujaddidiyyah; Ghafooriyyah; Raheemiyyah; Kareemiyyah and Ameeriyyah.
It is highly recommended that those who seek the love and closeness to the Beloved of Allaah, Hadrat Muhammad make it mandatory upon themselves to recite this Durood Shareef according to their capacity and the time they have available. For instance at least 11 times after each Salaat. It should be recited more frequently after Ishaa, Tahajjud and Fajr. 100,300,500 times or even more. Remember though, once the frequency is fixed, be steadfast upon it!
Sumber daar-ul-ehsaan.org
sumber copas : http://sufiroad.blogspot.com/search/label/Sholawat
Shalawat Nabi
Sebagaimana
kita ketahui sholawat kepada Rasulullah pahala nya tidak dapat dihitung
walaupun Jibril sekali pun. Jadi mari lah kita perbanyak sholawat.
Bacaan Sholawat banyak, tinggal kita memilih nya mana yang lebih enak
kita melafazkan nya. Berikut bacaan bacaan sholawat dan penjelasan yang
dihimpun dari http://pustaka.abatasa.com :
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang
yang bershalawat kepadanya,limpahkanlah shalawat kepada Muhammad
sebanyak jumlah orang yang tidak bershalawat kepadanya, limpahkanlah
shalawat kepada Muhammad sebagaimana shalawat yang Engkau perintahkan
kepadanya, lim-pahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana Engkau
suka agar dibacakan shalawat atasnya, dan lim-pahkanlah pula shalawat
kepada Muahammd sebagaimana seharusnya shalawat atasnya.
Shalawat di atas dinamakan Al-Shalât al-Adâdiyyah.
Artinya:
Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami, Muhammad, selama
orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan
untuk menyebut-Mu
Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (no.17) adalah dua sighat shalawat dari Imam Al-Syâfii r.a.
Berkaitan dengan shalawat pertama (no.17) telah dice-ritakan di dalam syarah atas kitab Dalâil, bahwa Imam Al-Syâfii pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (no.17) adalah dua sighat shalawat dari Imam Al-Syâfii r.a.
Berkaitan dengan shalawat pertama (no.17) telah dice-ritakan di dalam syarah atas kitab Dalâil, bahwa Imam Al-Syâfii pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?
Imam Al-Syâfii menjawab, Allah telah mengampuni diriku. Dengan amal apa? orang itu bertanya lagi. Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw., Jawab Imam Al-Syafii.
Bagaimana bunyinya?
Lantas beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas. Sedangkan berkaitan dengan shalawat kedua (no.18 ), Al- Mazânî bertutur sebagai berikut: Saya bermimpi melihat Imam Al-Syâfii. Lalu saya bertanya pada beliau, Apa yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?
Beliau menjawab, Allah telah mengampuni diriku berkat shalawat yang aku cantumkan di dalam kitab Al-Risâlah, yaitu: Allâhumma shalli alâ Muhammadin kullama dza-karaka al-Dzâkirûna wa Shalli alâ Muhammadin kullamâ ghafala an dzikrik al-Ghâfilûna.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihyâ menuturkan hal berkut:
Abu
Al-Hasan Al-Syâfii menuturkan, Saya telah bermimpi melihat Rasulullah
Saw., lalu saya bertanya, Ya Rasulullah, dengan apa Al-Syâfii diberi
pahala dari sebab ucapannya dalam kitab Al-Risâlah:
Washallallâhu
alâ muhammaddin kullamâ dzakara al-Dzdâkirûn waghafala an dzikrik
al-ghâfilûn? Rasulullah meniawab: la tidak ditahan untuk dihisab.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di antara segala cahaya,
rahsia di antara segala rahasia, pe-nawar duka, dan pembuka pintu
kemudahan, yakni Say-yidina Muhammad, manusia pilihan, juga kepada
ke-luarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah
kenikmatan Allah dan karunia-Nya.
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad Ruslan mengomentari shalawat ini, Sha-lawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh ca-haya; bahkan sangat manjur untuk segala keperluan.
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad Ruslan mengomentari shalawat ini, Sha-lawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh ca-haya; bahkan sangat manjur untuk segala keperluan.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad, Nabi yang
ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah apa Yang
Engkau ketahui, seindah apa Yang Engkau ketahui, dan sepenuh apa Yang
Engkau ketahui.
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Syamsuddin Muham-mad Al-Hanafi r.a. (Sultan Hanafi). la termasuk salah seorang keturunan Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. la telah menjabat kedudukan sebagai kutub para wali (quthb awliya) selama 46 tahun 3 bulan dan beberapa hari. Selama masa jabatannya itu, ia merupakan quthb ghawts mufrad jami.
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Syamsuddin Muham-mad Al-Hanafi r.a. (Sultan Hanafi). la termasuk salah seorang keturunan Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. la telah menjabat kedudukan sebagai kutub para wali (quthb awliya) selama 46 tahun 3 bulan dan beberapa hari. Selama masa jabatannya itu, ia merupakan quthb ghawts mufrad jami.
Banyak sekali cerita-cerita berkenaan dengan riwayat hidup dan karamahnya: Di antaranya ia tidak pernah ber-diri satu kali pun bila menyambut kedatangan para raja. Bahkan, jika ada salah searang di antara raja-raja itu datang kepadanya, raja tersebut merendahkan diri di hadapannya, duduk dengan sopan tanpa menaleh ke kiri dan ke kanan selama berada di hadapan beliau.
Artinya:
Ya Allah limpahkan shalawat, salam, dan berkah, kepada Muhammad--
cahaya zat dan rahasia yang berjalan di malam hari--di dalam seluruh
asma dan sifat.
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Sayyidina Abu Al-Hasan Al-Syadzili r.a. ia berbanding dengan seratusribu shalawat lainnya. Ada yang mengatakan bahwa shalawat ini berguna untuk melepaskan kesulitan.
Shalawat di atas bersumber dari Sayyidina Abu Al-Hasan Al-Syadzili r.a. ia berbanding dengan seratusribu shalawat lainnya. Ada yang mengatakan bahwa shalawat ini berguna untuk melepaskan kesulitan.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah atas Sayyidina
Muuammad--pembuka hal-hal yang terkunci; penutup perkara-perkara yang
sudah berlalu; penolong kebenaran dengan kebenaran; dan penunjuk jalan
kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah senan-tiasa melimpahkan
shalawat kepadanya, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sesuai
dengan derajat dan kedudukannya yang tinggi.
Penjelasan:
Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.
Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.
Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi siapa saja yang membacanya, walaupun hanya satu kali seumur hidupnya, ia tidak akan masuk neraka. Sebagian ulama Maroko mengatakan, bahwa shalawat ini turun ke atasnya dalam satu sahifah dari Allah. Ada pula yang mengatakan bahwa, satu kali shalawat ini menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang menyatakan pula enamratus ribu--shalawat lainnya.
Barangsiapa
yang men-dawam-kan (membiasakan secara rutin) membacanya selama empat
puluh hari, Allah akan mengampuninya dari segala dosanya. Barangsiapa
yang membacanya sebanyak seribu kali pada malam Kamis, Jumat atau Senin,
ia akan berkumpul dengan Nabi Saw. Akan tetapi, sebelumnya hendaklah ia
melakukan salat sunnah empat rakaat: Pada rakaat pertama ia membaca
Surah Al-Fâtihah dan Al-Qadr. Pada rakaat kedua sesudah Al-Fâtihah ia
membaca Surah Al-Zalzalah. Pada rakaat ketiga sesudah Al-Fâtihah ia
membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat keempat sesudah Al-Fâtihah ia
membaca Surah Al-Muawwidzatayn (surah Al-Falaq dan Al-Nâs). Hendaklah ia
membakar kemenyan Arab ketika membaca shalawat tersebut.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, sebanyak apa
yang ada di dalam pe-ngetahuan Allah, dengan shalawat yang kekal
seba-gaimana kekalnya kerajaan Allah.
Penjelasan:
Sayyid Ahmad Al-Sakhâwî, dengan menukil dari ulama lainnya mengatakan bahwa shalawat tersebut di atas me-nyamai 600,000 shalawat lainnya. Shalawat ini dikenal dengan sebutan, Shalawat Kebahagiaan.
Sayyid Ahmad Al-Sakhâwî, dengan menukil dari ulama lainnya mengatakan bahwa shalawat tersebut di atas me-nyamai 600,000 shalawat lainnya. Shalawat ini dikenal dengan sebutan, Shalawat Kebahagiaan.
Sedangkan Syaikh Dahlan memberikan komentamya, Shalawat ini merupakan sighat shalawat yang sempurna. Orang yang membacanya secara rutin tiap-tiap hari Jumat sebanyak seribu kali akan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah, kepada sayyidina
Muhamamd dan keluarganya; sebanyak kesempurnaan Allah dan segala yang
sesuai dengan sesuai dengan kesempurnaan-Nya itu.
Penjelasan:
Shalawat ini dikenal di kalangan ahli tarekat sebagai shalawat Kamaliyah. Mereka telah memilih shalawat tersebut sebagai wirid karena pahalanya yang tidak terhingga.
Shalawat ini dikenal di kalangan ahli tarekat sebagai shalawat Kamaliyah. Mereka telah memilih shalawat tersebut sebagai wirid karena pahalanya yang tidak terhingga.
Ada yang menyatakan bahwa shalawat ini menyamai pahala 14.000 shalawat lainnya.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada penghulu
kami, Muhammad-Nabi yang ummi, yang terkasih, yang tinggi kedudukannya,
dan yang besar wibawanya; juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
Penjelasan:
Tentang shalawat ini, ada yang mengatakan bahwa Nabi Saw. bershalawat atas dirinya dengan shalawat tersebut.
Tentang shalawat ini, ada yang mengatakan bahwa Nabi Saw. bershalawat atas dirinya dengan shalawat tersebut.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muuhammad
dan keluarga Sayyidina Muhammad, di dalam setiap kejapan mata dan
tarikan napas, serta sebanyak jumlah ilmu yang Engkau miliki.
Penjelasan:
Shalawat ini diterima oleh Maulana Syaikh Al-Hindi dari Nabi Saw. Di antara keistimewaannya adalah: jika Anda membacanya secara rutin, Anda akan memperoleh ilmu dan rahasia langsung dari Nabi Saw.
Shalawat ini diterima oleh Maulana Syaikh Al-Hindi dari Nabi Saw. Di antara keistimewaannya adalah: jika Anda membacanya secara rutin, Anda akan memperoleh ilmu dan rahasia langsung dari Nabi Saw.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan kesejahteraan yang
paripurna kepada junjunan kami, Muhammad, yang dengan perantaraan beliau
itu dilepaskan semua ikatan, dilenyapkan segala kesusahan, di-tunaikan
segenap kebutuhan, diperoleh segala keinginan, dicapai akhir yang baik,
dan diberi minum dari awan berkat wajahnya yang mulia, juga kepada
keluarga dan para sahabatnya, dalam setiap kejapan mata dan tarikan
napas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.
Penjelasan:
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan shalawat Tafrijiyah. Tentang shalawat ini, Imam Al-Qurthubi me-nuturkan bahwa, barangangsiapa yang membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahan-nya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudah-kan urusannya, menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rezeki-nya, dan membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain.
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan shalawat Tafrijiyah. Tentang shalawat ini, Imam Al-Qurthubi me-nuturkan bahwa, barangangsiapa yang membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahan-nya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudah-kan urusannya, menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rezeki-nya, dan membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad-hamba dan Rasul-Mu serta
Nabi yang ummi; atas keluarga Muhammad dan para isterinya, ibu kaum
Mukmin, serta atas keturunan dan keluarganya-sebagai-mana Engkau telah
melimpahkan shalawat itu kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam
raya ini se-sungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah berkatilah Muhammad--hamba dan rasul-Mu serta Nabi yang ummi; jugakeluarga dan para isterinya, ibu kaum Mukmin serta keturunan dan Ahli Baitnya-- se-bagaimana Engkautelah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Di alam raya ini sesungnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari hadis yang sahih.
Shalawat ini bersumber dari hadis yang sahih.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat, berkah, dan rahmat-Mu kepada
Muuhammad-hamba, Nabi, dan utusan-Mu; Nabi yang ummi, penghulu para
rasul, imam orang-orang yang bertakwa, dan penutup para Nabi; Imam
kebaikan dan panglima kebaikan, serta rasul rahmat, juga kepada
isteri-isterinya, ibu kaum beriman, dan kepada keturunan dan Ahli
Baitnya; kepada keluarga dan para sahabatnya, para penolong dan para
pe-ngikutnya, serta umat dan para pencintanya-sebagaimana Engkau telah
melimpahkan shalawat, berkah, rahmat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Di alam raya ini sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia.
Limpahkanlah pula shalawat, berkah, dan rahmat atas kami bersama mereka, dengan shalauwat-Mu yang paling utama dan berkah-Mu yang paling suci; selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan-Mu; sebanyak jumlah yang genap dan yang ganjil; sebanyak jumlah kalimat-Mu yang sem-purna dan diberkahi; dan sebanyak jumlah makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, perhiasan arsy-Mu, dan tintakalimat-Mu--shalawat yang kekal sekekal diri-Mu.
Ya Allah, bangkitkanlah dia pada Hari Kiamat kelak pada derajat kedudukan yang terpuji, yang diinginkan oleh orang-orang dulu maupun orang-orang setelahnya; tem-patkanlah dia pada tempat yang dekat dengan-Mu pada Hari Kiamat; perkenankanlah syafaatnya yang besar; angkatlah derajatnya yang tinggi; dan berikanlah ke-padanya semua permintaannya di akhirat dan di dunia, sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan Musa.
Ya Allah, jadikanlah kecintaannya di dalam kalangan mereka yang disucikan, kasih-sayangnya di kalangan mereka yang didekatkan, dan sebutannya di dalam ka-langan mereka yang ditinggikan. Berikanlah pahala yang setimpal kepadanya dari kami sesuai dengan haknya, dengan sebaik-baik pahala yang Engkau berikan kepada para Nabi dan umatnya. Berikanlah kebaikan kepada semua nabi. Shalawat dari Allah dan kaum Mukmin senantiasa terlimpah kepada Muhammad, Nabi yang ummi. Salam sejahtera tercurah atasmu, duhai Baginda Nabi, serta rahmat Allah, berkah-Nya, ampunan-Nya, dan keridhaan-Nya.
Ya Allah, sampaikanlah salam kami kepadanya, balaslah salam kami olehnya, tetapkanlah pada umat dan ke-turunannya amal perbuatan yang akan menyenangkan hatinya. Duhai Tuhan semesta alam.
Penjelasan:
Shalawat ini adalah shalawat yang dikumpulkan oleh Al-Hâfizh Al-Sakhâwî di dalam kitab Al-Qawl al-Badî. Disebutkan pula oleh Ibn Al-Hajar di dalam Al-Durr al-Mandhûdh bahwa ia menghim pun segala lafal yang diriwayatkan.
Shalawat ini adalah shalawat yang dikumpulkan oleh Al-Hâfizh Al-Sakhâwî di dalam kitab Al-Qawl al-Badî. Disebutkan pula oleh Ibn Al-Hajar di dalam Al-Durr al-Mandhûdh bahwa ia menghim pun segala lafal yang diriwayatkan.
Artinya:
Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas junjunann kami Muhammad,
Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya, selama
orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai
melupakan-Mu sebanyak apa yang diliputi oleh ilmu Allah, dituliskan oleh
qalam Allah, diterapkan dalam hukum Allah, dan seluas ilmu Allah;
sebanyak jumlah segala sesuatu, berlipat gandanya segala sesuatu, dan
sepenuh segala sesuatu; serta sebanyak makhluk Allah, perhiasan arsy
Allah, keridhaan Allah, tinta kalimat Allah; seerta semua yang telah
terjadi, yang akan terjadi, dan semua yang ada di dalam ilmu Allah
dengan shalawat yang menghabiskan seluruh bilangan dan meliputi seluruh
batasan; juga dengan shalawat yang berkesinambungan dengan kekalnya
kerajaan Allah dan abadi dengan keabadian Allah.
Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh Syaikh Al-Dayrabi di dalam Mujarrabat-nya. Ia termasuk sighat yang sangat bagus sekali untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.
Shalawat ini disebutkan oleh Syaikh Al-Dayrabi di dalam Mujarrabat-nya. Ia termasuk sighat yang sangat bagus sekali untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.
Ada yang berpendapat bahwa orang yang membacanya secara rutin selama sepuluh malam, tiap-tiap malam sebanyak seratus kali, pada saat hendak berbaring tidur di tempat tidurnya, sambil menghadap kiblat dan dalam keadaan suci yang sempurna, akan bermimpi melihat Nabi Saw.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad,
serta keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah huruf yang
digariskan oleh qalam.
Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah al-Mustarsidîn, Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif Abdurrahman bin Muhammad Baalawi.
Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah al-Mustarsidîn, Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif Abdurrahman bin Muhammad Baalawi.
Di antara faedah shalawat ini disebutkan diungkapkan oleh Quthb Al-Baddad. la mengatakan bahwa yang menjadikan seseorang meninggal dunia dalam keadaan baik (khusnul khâtimah) adalah jika tiap-tiap selesai mengerjakan salat maghrib ia mengucapkan, Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayy al-qayyûm, alladzî lâ yamûtu wa atûbu ilayh, rabbigh-firlî, kemudian diikuti oleh pembacaan shalawat di atas. Barangsiapa yang membaca kalimat-kalimat di atas sebelum berbicara tentang yang lainnya, niscaya ia akan meninggal dalam keadaan beriman.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami,
Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga
Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan kerelaan bagi kami dan
penunaian bagi haknya. Berikanlah ke-padanya wasilah dan maqam yang
terpuji yang telah Engkau janjikan. Balaslah ia dari kami dengan balasan
yang sepantasnya; dan balaslah ia dengan balasan yang paling baik
daripada balasan yang telah Engkau berikan kepada seorang nabi dari
umatnya. Limpahkanlah pula shalawat-Mu atas semua saudara-saudaranya
dari go-longan para nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang salih.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan umat terdahulu, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sampai Hari Kiamat
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di dalam alam ruh, limpahkanlah shalawat kepada jasadnya di dalam alam jasad, dan limpahkanlah kepada kuburnya di dalam alam kubur, jadikanlah semulia-mulia shalawat-Mu, setinggi-tinggi berkah-Mu, selembut-lembut kasih sayang-Mu dan ridha-Mu kepada Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, serta berikanlah kesejahteraan yang banyak kepadanya.
Penjelasan:
Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh lmam Al-Ârif Syihabuddin Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya, Awârif al-Maârif; telah pula dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam kitabnya, Afdhal al-Shalawâti an-Sayyidi al-Sâdâti, yang di dalamnya diterangkan banyak sekali faedah untuk masing-masing bagian darinya.
Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh lmam Al-Ârif Syihabuddin Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya, Awârif al-Maârif; telah pula dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam kitabnya, Afdhal al-Shalawâti an-Sayyidi al-Sâdâti, yang di dalamnya diterangkan banyak sekali faedah untuk masing-masing bagian darinya.
Diriwayatkan dari Al-Faqih Al-Shâlih Umar bin Said bahwa Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa yang mengucapkan shalawat tersebut setiap hari 33 kali, Allah akan membukakan baginya (pintu) antara kuburnya dan kuburku.
Artinya:
Shalawat Allah, malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan seluruh makhluk-Nya,
semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
atasnya serta atas mereka tercurah salam, rahmat, dan berkah Allah.
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Imam Alî bin Abî Thalib k.w., kemudian diwartakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.
Shalawat di atas bersumber dari Imam Alî bin Abî Thalib k.w., kemudian diwartakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang ruhnya menjadi mihrab arwah, malaikat, dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi imam para nabi dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi pemimpin penduduk surga, yaitu hamba-hamba Allah yang beriman.
Penjelasan:
Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah Al-Zahra. Pengarang kitab Al-Ibrîz, Sayyid Abdul Azîz Al-Dabbâgh, telah banyak membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut. Yang ingin mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat meneliti kitab tersebut.
Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah Al-Zahra. Pengarang kitab Al-Ibrîz, Sayyid Abdul Azîz Al-Dabbâgh, telah banyak membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut. Yang ingin mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat meneliti kitab tersebut.
Artinya:
Ya Allah, Tuhan yang selalu memberikan karunia kepada manusia Tuhan
yang selalu membukakan tangan-Nya lebar-lebar dengan pemberian; Tuhan
yang mempunyai pemberian-pemberian yang mulia limpah-kanlah shalawat
atas Muhmmad, sebaik-baik manusia, dengan penghormatan; ampunilah pula
kami, duhai Tuhan Yang Maha Tinggi di sore ini.
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari sahabat Abdullah bin Abbas r.a. Dan dikemukakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.
Shalawat ini bersumber dari sahabat Abdullah bin Abbas r.a. Dan dikemukakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.
Artinya:
Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarganya,
sahabat-sahabatnya, anak-anaknya, isteri-isterinya, keturunannya, Ahli
Baitnya, para penolongnya, para pengikutnya, para pencintanya, dan
umatnya; dan jadikanlah kami bersama mereka semua duhai Tuhan Yang
paling penyayang di antara semua penyayang.
Penjelasan:
Shalawat ini dikemukakan di dalam kitab Al-Syifâ dari Hasan Al-Bashri. Beliau berkata, Barangsiapa yang ingin minum dari piala dengan minuman telaga Rasulullah Saw., hendaklah ia membaca shalawat itu.
Shalawat ini dikemukakan di dalam kitab Al-Syifâ dari Hasan Al-Bashri. Beliau berkata, Barangsiapa yang ingin minum dari piala dengan minuman telaga Rasulullah Saw., hendaklah ia membaca shalawat itu.
Artinya:
Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, selama
orang-orang yang ingat menyebut nama-Nya dan selama orang-orang yang
lalai melupakan-Nya, Semoga Dia melimpahkan shalawat ke-padanya di
kalangan orang-orang terdahulu dan setelahnya, dengan shalawat yang
paling utama, paling banyak, dan paling baik daripada shalawat yang
dilim-pahkan-Nya kepada salah seorang dari ummatnya dengan shalawatnya
kepadanya. Salam sejahtera atasnya, teriring rahmat Allah dan
berkah-Nya. Semoga Allah membalasnya dari kami dengan balasan yang lebih
baik daripada balasan-nya kepada rasul dari orang-orang yang diutus
kepadanya. Sebab, dia telah melepaskan kami dari ke-binasaan, dan
menjadikan kami sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia,
beragama dengan agamanya yang telah diridhai dan dipilih oleh para
malaikat-Nya dan orang-orang yang telah diberi-Nya nikmat di antara
makhluk-Nya. Oleh karena itu, tidaklah kami mendapat nikmat -baik yang
nyata maupun yang tersembunyi, yang kami peroleh dengannya dalam urusan
agama dan dunia, dan diangkatkannya keburukan dari kami di dalam
keduanya atau di dalam salah satu dari keduanya- melainkan Muhammad
Saw.-lah yang menjadi sebabnya; yang memimpin kepada kebaikannya; yang
menunjukkan kepada tuntunannya; yang membebaskan dari kebinasaan dan
tempat-tempat jahat, yang mengingatkan, sebab-sebab yang mendatangkan
kebinasaan; yang tegak me-laksanakan nasihat, tuntunan, dan peringatan
darinya. Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada
Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Dia telah mencurahkan
shalawat kepada Ibrahim dan ke-luarganya, serta sebagaimana Dia telah
mehmpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim; Sesungguhnya
Dia Maha terpuji lagi Maha muha.
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Imam Al-Syâfii r.a. Dan mempunyai penyempurnaan di dalam Al-Risâlah oleh Imam Al-Syâfii. Shalawat ini banyak sekali faedahnya, terutama bila dibaca sesudah membacaa Shalawat Nurul Qiyâmah, Yaitu shalawat nomor 16.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas pemimpin para pemimpin
dan tujuan dari semua keinginan, Muhammad, kekasih-Mu yang dimuliakan;
juga atas keluarga dan para sahabatnya.
Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin Sayyid Alî Wafâ.
Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin Sayyid Alî Wafâ.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dengannya kegelapan menjadi terang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muham-mad, yang diutus dengan rahmat bagi setiap umat. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dipilih untuk memimpin risalah sebelum diciptakan Lawh dan Qalam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang disifati dengan akhlak dan perangai yang utama. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad. yang dikhususkan dengan kalimat yang menyuruh dan hikmah tertentu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang tidak dilanggar kehorrmtan di majelisnya, dan tidak dibiarkan orang yang menganiayanya. Ya Allah, limpah-kanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang bisa berjalan dinaungi oleh awan kemana dia menuju. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad yang dipuji oleh Tuhan kemuliaan dimasa lalu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang dilimpahi shalawat oleh Allah di dalam Kitab-Nya yang sempurna dan kita diperintahkan-Nya supaya ber-shalawat kepadanya. Semoga Shalawat Allah selalu dicurahkan kepadanya; kepada keluarganya, sahabat-sa-habatnya, isteri-isterinya--selama hujan turun dengan deras dan selama orang-orang berdosa mendapat uluran kemurahan. Semoga Allah melimpahkan kepadanya salam sejahtera, kehormatan, dan kemuliaan.
Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Sayyid Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munîr fî Al-Shalâh ala Al-Basyîr Al-Nadzîr.
Shalawat di atas bersumber dari Sayyid Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munîr fî Al-Shalâh ala Al-Basyîr Al-Nadzîr.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami
Muhammad, juga kepada ke-luargaya, saahabat-sahabatnya sebanyak jumlah,
apa-apa yang diliputi oleh ilmu-Mu, digariskan oleh qalam-Mu, dan
ditetapkan dalam hukum-Mu terhadap makhluk-Mu; Curahkanlah kelembutan-Mu
di dalam seluruh urusan kami dan kaum muslimin.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarganya sahabatnya-dengan, dan para shalawat yang melebihi shalawat-shalawat yang diucapkan oleh orang-orang yang bershalawat dari sejak permulaan masa sampai akhirnya; seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya, sepenuh neraca dan penghabisan ilmu.
Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (no.40) ada di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali, mengutip perkataan Al-Qastalani, mengatakan, Kedua shalawat ini dibaca bersama shalawat no.32 supaya mendapatkan keutamaan yang tidak terhingga.
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (no.40) ada di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali, mengutip perkataan Al-Qastalani, mengatakan, Kedua shalawat ini dibaca bersama shalawat no.32 supaya mendapatkan keutamaan yang tidak terhingga.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad,
sebanyak jumlah huruf-huruf di dalam Al-Quran; limpahkanlah shalawat dan
salam, kepada Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap huruf yang
dilipatgandakan sejuta; dan limpahkanlah sha-lawat dan salam kepada
sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap seribu yang
dilipatgandakan.
Artinya:
Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat
yang bertemu dengan cahayanya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada
Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bergandengan dengan sebutan dan
yang disebutnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, dengan shalawat yang menerangi kuburnya dengan
seterang-terangnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina
Muhammad, dengan shalawlat yang melapangkan dadanya dan menyebabkan
kegembiraannya. Limpahkanlah pula shalawat kepada semua saudaranya dari
golongan para nabi dan wali, dengan shalawat sebanyak jumlah cahaya dan
kemunculannya.
Dan sholawat nabi ini juga banyak macam nama nya, seperti :
1. Sholawat Nariyah / Tafrijiyah
2. Sholawat Munjiyat
3. Sholawat Badawiyah
4. Sholawat Kubro
5. Sholawat Kamaliyah
6. Sholawat Ibrahimiyah
7. Shalawat Basyairul Khairat
8. Shalawat Al-Fatih
9. Shalawat Saadatud-Darain
10.Dan lain lain...
Bagi anda yang ingin mendownload nya, silahkan download disini ;
>> http://duniasholawat.blogspot.com
Semoga bermanfaat, dan semoga kita mendapat syafaat Rasulullah nanti nya. Aamiin ya ALLAAHHHH.
Banyak sekali keutamaan yang bisa kita dapatkan membaca sholawat nariyah, simak juga ulasan kami tentang sholawat nariyah Sholawat Nariyah
BalasHapusQobiltu..alfatihah
BalasHapusQobiltu..alfatihah
BalasHapus